BENGKALIS, UTUSANRIAU.CO - Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) mengusulkan kembali anggaran program eliminisasi hewan liar ditahun 2015, yang tahun sebelumnya, program tersebut tidak dapat terlaksana, lantaran adanya protes dari kalangan pencinta hewan menilai proses tidak manusiawi.
"Walaupun ditahun kemarin sempat tertunda, namun ditahun ini kita anggarkan lagi, sebab program itu sudah jadi domain Dinas kita dalam upaya meminimalisir merebaknya rabies di tengah-tengah masyarakat, "kata Kadistanak Bengkalis Arianto melalui Kasi Kesehatan Hewan, Muhammad Bero, Minggu (11/01/15).
Menurutnya, hak Dinas dengan mengambil jalan tengah dalam pelaksanaan program eliminasi hewan liar itu, sebelumnya proses eliminasi dilakukan dengan jalan misalnya ditembak, tapi untuk tahun ini proses eliminasi dilakukan dengan cara ditangkap dulu lalu disuntik mati.
"Pogramnya tetap sama, hanya polanya saja yang berbeda. Jadi hewan kita tangkap dulu dengan jaring, baru kemudian kita suntik mati, yang artinya dengan cara itu sifatnya lebih manusiawi, "jelasnya.
Namun demikian, sambungnya, pada kasus-kasus tertentu, seperti untuk anjing-anjing yang yang telah terbukti meresahkan masyarakat, seperti menggigit atau mengejar-ngejar orang, mungkin dengan kasus ini perlu dilakukan tindakan dengan tembak di tempat.
Selain melakukan eliminasi, seperti tahun-tahun sebelumnya, pihakDistanak juga memprogramkan vaksinasi rabies di Dua Kecamatan, seperti di Mandau dan Pinggir. Kemudian sosialisasi vaksinasi akan dilakukan di Bukit Batu dan Siak Kecil.
"Dan untuk pulau Bengkalis sendiri belum bisa kita lakukan karena sampai saat ini Bengkalis masih tergolong bebas rabies,"ujar Bero lagi. (bp)
###