Jakarta, utusanriau.co - Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Patrialis Akbar, datang ke sidang dakwaan bekas Ketua MK, Akil Mochtar di Pengadilan Tipikor Jakarta. Kehadiran Patrialis dinilai banyak pihak tidak etis dan tidak perlu diulangi lagi.
Meski tidak ada peraturan gamblang yang melarang hal tersebut, sikap Patrialis dinilai berbagai pihak sebagai dukungan moril untuk terdakwa koruptor.
"Kalau dibilang melanggar etika memang belum jelas kode etik mana yang dilanggar. Masih belum jelas, tapi secara pandangan awam ya jelas itu tidak etis. Jadi hal itu tidak perlu diulangi lagi demi martabat MK," ujar pengamat hukum Muara Karta, saat berbincang dengan detikcom, Minggu (23/2/2014).
Karta menganologikan sikap Patrialis seperti penegak hukum yang gemar main golf. Dia mengatakan bermain golf memang tidak dilarang, tetapi bagi masyarakat awam hal itu dinilai negatif.
"Tidak ada yang melarang penegak hukum bermain golf, tapi kalau kita lihat ada pejabat KPK main golf pasti kan pandangan kita negatif," ucap pria lulusan Magister Universitas Indonesia ini.
Oleh karena itu, Karta berpesan supaya Patrialis menjaga etikanya. Menurutnya hal yang diperlihatkan Patrialis di Pengadilan Tipikor Jakarta tidak perlu terulang lagi. "Ya kalau orang bersih etikanya harus dijaga supaya tidak dianggap negatif masyarakat," ujarnya. (detiknews.com)