BENGKALIS, UTUSANRIAU.CO - Komisi II DPRD Bengkalis meninjau pelaksanaan pekerjaan proyek multiyears jalan poros Rupat dan dari hasil tinjauan tersebut, realisasi yang disampaikan kontraktor ternyata berbeda janji diakhir 2014 lalu dengan kondisi ril di lapangan, yakni progres kerja mencapai 32 persen.
"Namun setelah kita tinjau langsung, ternyata baru 17 persen dari total panjang pekerjaan sepanjang 51 km tersebut, sebab dari panjangnya 51 km tersebut, untuk penimbusan baru kelar 3 km, "ungkap Ketua Komisi II DPRD Bengkalis Syahrial pada wartawan dilokasi, Senin (16/02/15).
Diakuinya, pelaksanaan proyek MY itu tidak maksimal sesuai dengan keluhan masyarakat dipulau Rupat, sehingga dengan kondisi seperti itu, pihak Dewan melalui Komisi II merasa pesimistis proyek MY jalan poros Pulau Rupat diakhir 2015 yang ditargetkan Dinas PU akan kelar.
"Pesimis kita beralasan, diantaranya dari sistem kerja yang berbeda dengan rekanan yang melaksanakan MY ditempat lain dan juga ketika hearing beberapa hari lalu penjelasannya awalnya cukup menyakinkan, tapi setelah ditinjau kondisi ril di lapangan tidak sesuai, sedangkan anggaran cukup besar mencapai Rp 4, 95 milyar lebih, "ungkapnya menyesalkan.
Walaupun seperti itu, pihak Dewan Komisi II berharap proyek MY ini tetap selesai tepat waktu mengingat masyarakat sudah menggadang-gadangkan, agar jalan poros MY itu dapat dilalui sesuai yang diharapkan.
Dari pihak lain, Konsultan Pengawas lapangan, Agus, bahwa keterlambatan pekerjaan proyek MY itu dikarenakan putusnya material seperti semen dan bukan akibat faktor kesengajaan dari pihak rekanan pelaksana.
Untuk Proyek MMYDI Pulau Rupat ini telah dikerjakan mulai tanggal 28 Oktober 2013 lalu dan akan berakhir tanggal16 Desember 2015 nanti dengan pelaksananya perusahaan dari PT Mawantindo Road Construction, serta Konsultan Pengawas PT Cipta Multi Kreasi. (bp)
###