Pemkab Rohul Terus Gesa Pelebaran Jalan Desa Rambah Tengah Hilir Hingga ke Desa Rambah Simpang Kumu .

Selasa, 25 Februari 2014 | 09:02:43 WIB

ROKAN HULU,UTUSANRIAU.CO - Sekitar 110 rumah warga Boter Desa Rambah Tengah Hilir, Kecamatan Rambah akan dibongkar karena terkena dampak proyek pelebaran jalan jalur dua sekitar 6 kilometer yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu mulai tahun ini.

 Sampai saat ini, belum ada warga yang komplain soal pembongkaran rumah untuk rencana pelebaran jalan tersebut karena tanpa ganti rugi. Banyak warga Boter mengaku mereka sudah rela rumahnya dibongkar meski tidak ada ganti rugi dari pemerintah daerah karena jalan di daerahnya akan dibangun dua jalur.

Saat sosialisasi pembebasan lahan di Los Pasar Minggu Boter, Selasa (25/2/2014), Bupati Rohul, Drs. H. Achmad, M.Si menyakinkan warga meski tidak ada ganti rugi, rumah dan pagar yang terkena dampak pelebaran jalan tetap akan diperbaiki seperti semula. Pemkab juga akan membantu untuk perubahan sertifikat tanah warga ke Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Menurut Bupati, jika jalan di Boter sudah berubah menjadi dua jalur, bukan saja melancarkan aktivitas dan taraf perekonomian warga, namun secara otomatis akan ikut mempengaruhi harga jual tanah warga di sepanjang jalan.

Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP) Rohul Hery Islami, ST. MT mengatakan pasca sosialisai ini, dinasnya akan mendata semua rumah yang terkena dampaknya karena akan diperbaiki seperti semula.

Dia menjelaskan, jalan dua jalur akan dibangun sepanjang 6 kilomerter dengan lebar seluruhnya 24 meter (12 meter kiri dan 12 meter kanan) mulai dari Simpang Jalan Lingkar sampai Simpang Kumuh Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir.

Herry mengungkapkan, untuk proses pembangunan jalan dua jalur di Boter,  Dinas BMP Rohul sudah mengajukan Rp48 M dalam APBD 2014.

Diakuinya lagi, sebelum dilakukan pengerjaan, pihaknya akan melakukan pembebasan lahan lebih dulu, sehingga pada saat kerja nanti pihak rekanan atau kontraktor tidak menemui hambatan lagi.

Sebelum jalan dibangun, tambah Herry, di Boter lebih dulu akan dibangun parit di kiri dan kanan jalan sehingga air mengalir lancar. Setelah jalan selesai, baru dibangun median jalan, trotoar, dan pemasangan tiang listrik untuk penerangan jalan umum.

Camat Rambah Arie Gunadi mengaku sudah mengunjungi satu-persatu warga yang rumahnya terkena dampak pelebaran jalan dua jalur. Menurutnya, sosialisasi itu untuk memberikan pemahaman kepada warga soal tujuan pembangunan daerah.

Kades Rambah Tengah Hilir Ahadin mengungkapkan ada 32 rumah di dekat Pasar Minggu Boter yang terkena imbas pelebaran jalan. Kemudian dari Simpang Jalan Lingkar sampai Sungai Dingkek ada 90 rumah sampai 110 rumah yang terkena dampaknya.

Ahadin mengaku itu baru sebatas perkiraan. Sebab dalam waktu dekat, Pemdes setempat akan mendata ulang semua rumah warga yang terkena dampak pelebaran jalan dua jalur tersebut.(Ar)

Terkini