SELATPANJANG, UTUSANRIAU.CO - Tak asing lagi bagi orang adat melayu Riau memiliki permainan tradisional sendiri seperti gasing yang terbuat dari kayu. Permainan yang sempat dilupakan ini kembali muncul dimata masyarakat, bahkan telah menjadi salah satu peninggalan nenek moyang yang perlu dilestarikan dan dikembangkan.
Permainan tradisional asli masyarakat Riau ini dahulunya merupakan permainan yang sangat populer di masyarakat melayu yang mulanya pernah diperlombakan antar kampung hingga ke tingkat nasional, bahkan internasional.
Namun, permainan yang sempat mulai dilupakan karena pengaruh modernisasi terus menerpa sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi kini sudah kembali dihidupkan atau dimunculkan lagi oleh masyarakat Tebingtinggi Barat, Kepulauan Meranti.
Secara umum, gasing terbuat dari kayu keras dengan bentuk badan badan bulat, lonjong, piring terbang (pipih), kerucut, silinder dan bentuk-bentuk lainnya yang merupakan ciri khas kedaerahan dengan ukuran bervariasi. Gasing dimainkan dengan tali yang cukup panjang dengan melilitkan tali dibagian kepala gasing, kemudian dilemparkan dengan keras ke tanah sehingga gasing tersebut berputar kencang.
Nurman (40) dan Siswanto (38), warga Sungai Cina, Kecamatan Rangsang Barat, Kepulauan Meranti yang mengaku sudah pandai memainkannya sejak sekolah dasar (SD) dan terus melakoninya hingga saat ini. Bahkan saat ini telah menjadi pelatih dan dipercaya sebagai wasit permainan yang disukai anak-anak hingga orang dewasa tersebut.
Namun, Ia juga kerap mengikuti lomba persahabatan di berbagai kabupaten se-Riau, tingkat nasional, bahkan lomba persahabatan dengan negeri-negeri tetangga. Tak hanya itu, kata Siswanto, Meranti yang mewakili Riau telah pernah berhasil meraih juara pertama lomba tingkat nasional 2011 di nomor gasing pangkah.
###"Kami biasa memainkan gasing untuk mengisi waktu luang pada sore hari. Permainan ini sudah cukup populer di Rangsang Barat dan selalu dilombakan. Kami juga pernah meraih juara pada festival tingkat nasional di Senayan (Jakarta) untuk nomor gasing pangkah,"ungkap siswanto Kamis (12/3) lalu ketika ditemui rombongan awak media bersama sekretaris Disparpora Kepulauan Meranti, H Ismail Arsyad disela sela dirinya melakukan pertandingan persahabatan di desa Mekong.
Dengan itu, mereka berharap kepada pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti untuk dibuatkan turnamen setiap tahunnya. Pasalnya menurut mereka permainan gasing merupakan permainan tradisional yang harus dipertahankan dan sudah turun temurun di Kepulauan Meranti. Namun hingga saat ini banyak generasi muda yang tidak mengetahui secara persis permainan ini.
"Kita berharap agar permainan gasing ini bisa dituurnamenkan tiap tahunnya, karena banyak masyarakat kita yang gemar memainkan gasing ini, selain itu juga permainan ini merupakan permainan tradisional yang harus dijaga kelestariannya. Saya dan kawan-kawan sudah mengusahakan agar permainan gasing terus mendapat apresiasi orang banyak," harap Siswanto.
Selain itu, Ia juga mengatakan saat ini sudah berdiri hampir 20 an grup gasing. Dan disamping itu, Inillah hebatnya permainan gasing meski sudah dikenal sejak nenek moyang dahulu, sampai sekarang masih dikenal dan disukai terutama untuk mengisi waktu luang.
"Permainan gasing ini yang terbesar hanya di daerah Riau, jadi kita ingin Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi Kabupaten yang terkenal dalam permainan gasing ini di Riau," harap pria yang sudah ahli dalam memainkan gasing tersebut.**(rhd)
###