Hindari Jaring Laba laba UED-SP dengan Hadirkan Konsultan Pendamping

Rabu, 26 Februari 2014 | 08:02:09 WIB

Bengkalis, utusanriau.co - Program Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) yang telah digelontorkan Pemda Bengkalis tiap tahunnya mencapai 1 Milyar masih terdapat kelemahan kelemahan yang perlu dibenahi. Seperti yang disampaikan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kab. Bengkalis H. Masuri. SH, Rabu (26/2/14) jelang siang. Masuri akui program UED-SP itu sudah bagus untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan usahanya.

"Tapi disisi lain, dengan program UED-SP ditiap desa itu, bukan sedikit dari pemanfaatan harus terjerat hutang dan akhirnya sipeminjam terpaksa menjual barang barang berharga pada orang lain, lantaran barang yang dijadikan anggunan tersebut sudah akan disita, "terang Masuri.

Menurut Masuri, untuk melaksanakan Program UED-SP ditiap Desa tidak cukup hanya menghadirkan pendamping Desa dalam administrasi saja, tapi juga sangat perlu dihadirkan Konsultan pendamping atau lembaga pendamping sebagai pelatih dan pemandu pada pemanfaatan UED-SP yang telah dipinjamkan itu.

Jadi, lanjut Masuri, sangat wajar, jika program UED-SP diDesa tiap tahunnya itu untung, karena memang ada bunganya, tapi apakah dari program itu memang benar benar dapat menyentuh para pengusaha kecil untuk mengembangkan usahanya, atau malah membuat usaha kecil mereka jadi bangkrut atau malah hanya dijadikan tempat dipinjaman bukan untuk sebuah usaha.

"Permasalahan inilah yang perlu kita kaji lebih dalam, karena apapun alasannya, program UED-SP tujuan utama hanya untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan usahanya, bukan dipinjamkan untuk hal lain, "ujarnya.

"Sebab itu, dalam program UED-SP ini dalam pelaksanaanya jangan hanya dihadirkan pendamping desa untuk memeprtanggungjawabkan secara atministrasi, tapi sangat perlu dihadirkan juga konsultan pendamping atau lembaga pendamping, agar di pemanfaat tadi benar benar dapat mengembangkan usahanya agar dalam usaha mereka tidak terjadi kegagalan, "harap Maduri. (bp)

Terkini