Jakarta, utusanriau.co - Menkokesra Agung Laksono mengelar Rakor Tingkat Menteri tentang "Antisipasi Dampak Musim Kemarau dan Pengendalian KARHUTLA" di Kantor Menkoskesra, hadir juga Menteri Pertanian, Menteri Kehutanan, Menteri Dalam Negeri, Kepala BNPB. Kepala BMKG serta 2 (dua) orang Wakil Gubernur, Wakil Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Kelimantan Tengah. Rapat Digelar Sebelum Menkokesra mengikuti Rapat Sidang Kabinet bersama Bapak Presiden RI.
Wakil Gubernur Riau memaparkan kondisi Asap di Provinsi Riau, dilaporkan bahwa jarak Pandang di Bandara SSK II pagai tadi sudah 1 KM, sementara untuk titik api sudah Nol pagi tadi. Bahkan satu hari setelah dilanti Gubri dan Wagubri dan unsur terkait Danlanud, Danrem, Kapolda, Kajati dan lainnya mengelar Rapat untuk mengatasi Asap, terutama untuk antisipasi dampak Musim Kemarau pada perkiraan Bulan April, Mei dan Juni.
Hasil Rapat Menyumpulkan bawah, 70% wilayah Indonesia akan mengalami Musim Kemarau pada Bulan April dan Mei 2014. Untuk Sumatera dan Kalimantan akan terjadi pada Bulan April, Mei dan Juni 2014. Menurut Menko Kesra dan Kepala BNPB bahwa Sebagian Besar Karhutla yang terjadi adalah di bakar dan bukan karena alam maka penegkan Hukum adalah solusinya.
Pemda yang merupakan penanggungjawab atau responder terdepan dalam penanggulangan Karhutla yang didukung oleh Pemerintah Pusat yang memengang Komando adalah BNPB yang didukung oleh K/L terkait, Sementera Pemerintah Pusat akan menyiagakann TMC, Water Boombing dari udara dan Manggala Agni.
Sementara Upaya Pemadaman akan dilakukan oleh Satgas penanggulangan Bencana Asap yang terdiri dari : Satgas udara, Satgas Darat, Satgas Penegakan Hukum, Sementara Komandan Koren yang menjadi Incident Commander. Sementara untuk TMC Kebutuhan Pesawatnya adalah 2 Pesawat Hercules, 6 Pesawat Casa. Kemudian untuk Kebutuhan Boombing adalah 2 Pesawat Amphibi, 2 Helikopter Kamov, 2 Helikopter sikosky, 4 Helikopter Bolcow.
Kedepan Perlu dibuat SOP untuk mengatasi penanggulangan Asap dan Karhutla. (rls)