Wabup Bengkalis Pimpinan Rapat Penanggulangan HIV/AIDS

Selasa, 04 Maret 2014 | 07:03:39 WIB

Bengkalis, utusanriau.co - Penyakit mematikan berupa HIV/AIDS di Kab. Bengkalis saat penyebarannya mengawatirkan, tercatat sudah 219 penderita di Kab. Bengkalis ditahun 2014 ini. 84 laki-laki dan 135 perempuan. Hal itu disampaikan Ketua Penanggulangan HIV/AIDS Kab. Bengkalis, H Suayatno, saat digelar rapat penanggulangan HIV/AIDS, Selasa (4/3/14) jelang siang di kantor Bupati Bengkalis lantai III.

Hadir dalam rapat tersebut, Ketua KPA Propinsi Riau, Dr. Chandra, Direktur RSUD Bengkalis Zulkarnaen, pengurus Yayasan Utama Penanggulangan AIDS serta beberapa istansi undangan lainnya.

Menurut Suayatno menjelaskan bahwa para penderita HIV/AIDS di Kab. Bengkalis itu mayoritas kelompok umur yang masih produktif, dari umur 16 – 64 tahun mencapai 60% dan bahkan kelompok ibu-ibu rumah tangga akhir-akhir ini penderita mengalami peningkatan.

“Perkembangannya sudah sangat mengkawatirkan. Untuk itu, perlu penanganan yang ekstra dan tentunya harus didukung oleh tenaga yang ekstra pula. Bukan tidak mungkin, tiga atau lima tahun mendatang jumlahnya akan semakin meningkat jika kita hanya berdiam tanpa ada gerak apapun, ”kata Suayatno yang juga Wabup Bengkalis itu.

Wabup Suayatno memaparkan bahwa masih banyak kalangan memandang sebelah mata pada orang  terjangkit HIV/AIDS, padahal tidak semua penderita itu dikarenakan pernah melakukan hubungan intim di luar pernikahan atau “jajan” diluar. “Jadi banyak cara seseorang bisa terkena penyakit menular, misalkan saat transfusi darah dengan mereka yang terkontaminasi virus HIV, atau menggunakan alat-alat invasive yang terkontaminasi, seperti jarum suntik, pisau cukur, ”jelasnya.

Salah satu upaya untuk mencegah peredaran virus mematikan tersebut, masyarakat harus mengetahui terlebih dahulu dengan atau cara apa seseorang bisa terjangkit virus HIV/AIDS. “Makanya kita akan terus melakukan kampanye tentang bahaya virus HIV/AIDS serta memeberikan sosialisasi pada masyarakat agar mereka mau menghindari perbuatan yang dapat terjangkiti virus HIV/AIDS.

Sementara itu Ketua KPA Propinsi Riau, dr chandra menjelaskan, bahwa ada beberapa langkah yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan dan penularan virus HIV/AIDS, yakni dengan melakukan screening pada wanita dengan perilaku sexual beresiko, penggunaan kondom dan lainnya. “Kita juga aktif meminta kepada sejumlah perusahaan, untuk bisa bekerjasama, rutin melakukan pemeriksaan terhadap karyawannya. Cara seperti ini lebih efektif dan mudah terpantau, “terangnya. (adv/bp)

Terkini