Bengkalis, utusanriau.co - Kemarau yang mendera di wilayah kab. Bengkalis dalam 3 bulan terakhir ini, telah menimbulkan berbagai bencana yang yang dirasakan oleh masyarakat, diantaranya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang hingga sanpai saat ini belum teratasi, kemudian masyarakat sudah mulai kesulitan mendapatkan air bersih, sumur sumurpun pada sudah kering dan akibatnya ada beberapa masyarakat di pedesaan mulai juga terjangkiti penyakit kulit yang menular.
Dalam hal ini, solusi satu satunya yang diharapkan masyarakat kab. Bengkalis adalah mendapatkan setetes air hujan dari langit yang hingga sampai saat ini tidak kunjung kunjung datang, sehingga sebagian masyarakat semakin resah lantaran kekurangan air bersih untuk kebutuhan sehari hari.
Menanggapi hal itu. Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Bengkalis H. Jumari, saat diwawancarai, Rabu (5/3/2014) jelang siang mengatakan bahwa pihaknya beberapa waktu yang lalu telah menyampaikan ke Pemda Bengkalis secara lesan agar dapat melakukan sholat minta hujan (Istisqo’), namun hingga sampai saat ini, dari pihak Pemda belum ada respon.
“Tapi kita kemarin telah menyurati kantor kementrian Agama kecamatan yang ada di kab. Bengkalis untuk melakukan minta hujan (Istidqa’) dan saya belum tahu kenapa dari Kemenag tingkagt kecamatan tersebut belum juga melakukan sholat memkinta hujan, “kata Jumari.
Menurut Jumari, dalam melaksanakan sholat minta hujan tersebut, perlu melalui kesepakatan dan kesepahaman semua pihak. “Tapi baru- baru ini, Kanwil Prov telah mengintruksikan kepada kementrian Agama Kabupaten/kota untuk melakukansholat istisqa minta hujan, dan saat ini pihak Kemenag tinggal menunggu resppon dari Pemda saja, “ujar Jumari. (bp)