Bengkalis, utusanriau.co - Kekurangan air bersih yang dirasakan masyarakat Kab. Bengkalis terutama di Kecamatan Bantan akibat sumur milik warga telah mengering dan air hujan yang ditampung telah habis, disebabkan hingga sampai saat ini hujan di Bengkalis belum juga turun, membuat Direktur PDAM Kab. Bengkallis Nova Novianti mengambil inisiatif untuk memproses air laut dijadikan air tawar.
Saat ini, air laut yang menjadi bidikan pihak PDAM Bengkalis untuk diproses dijadikan air tawar itu, air laut yang masuk ke Sungai Liong yang ada di Desa Bantan Tengah, Kec. Bantan. “Dalam waktu dekat kita akan mengambil air sungai di Sai. Liong untuk diteliti ke labor PDAM Tirta Siak di Pekanbaru, agar dapat diketahui kadar garam didalammya dan jika kadarmya rendah maka dapat dijadikan air baku di sungai itu untuk diproses jadi air tawar agar dapat dimanfaatkan masyarakat di kec. Bantan, “kata Nova, Rabu (5/3/14) jelang siang.
Menurut Nova, hal itu terinpirasi setelah dirinya melihat langsung penderitaan warga yang ada di Kec . Bantan lantaran kekurangan air bersih pada hari selasa semalam. “Saya kasihan dengan penderitaan mereka, akibat musim kemarau selama 3 bulan ini membuat sumur mengering dan air hujan yang ditampung telah habis dan yang membikin saya miris masyarakat disana terpaksa mandi dan mencuci dengan air asin akibatnya penyakit kulit mulai menjalar, “ujarnya.
Dalam hal meneliti air laut yang ada di sungai Liong ke PDAM Tirta Siak di Pekabaru yang pertama untuk mengetahui kadar garamnya, jika kadar garamnya sedikit, maka dapat diproses menjadi air tawar, tapi kalau kadar garamnya tinggi maka kita belum tahu kelanjutannya, mengingat biayanya mahal.
“Tapi, kalau kita melihat warga di Kec. Bantan pada saat musim kemarau seperti saat ini kekurangan air bersih mungkin dapat kita pertimbangkan lebih lauh untuk mencari solusi yang terbaik untukm penyediaan air bersih saat musim kemarau panjang seperti saat ini, “tambah Nova lagi. (adv/bp)
###