BENGKALIS, UTUSANRIAU.CO - Sejatinya pembangunan dermaga roro Sei Selari dan Air Putih sudah bisa difungsikan pada lebaran tahun ini atau paling lambat akhir tahun 2015. Namun, karena sistem reguler, pekerjaannya menjadi lambat. Padahal dengan anggaran yang besar, proyek pelabuhan roro tersebut dimultiyearskan (MY).
“Jauh-jauh hari kita sudah ingatkan, sebaiknya proyek dermaga roro itu pengerjaannya dengan sistem multiyears, karena anggarannya cukup besar. Kalau dipaksakan sistem reguler selesainya akan lama, karena akan ada tender lagi, "ujar Wakil Ketua DPRD Bengkalis, H Indra Gunawan, Ju'mat (26/06/15).
Sekarang terbukti, kendati sudah ditambah waktu pengerjaannya (addendum) selama 50 hari, target pengerjaan tahap pertama pun tidak mencapai 100 persen. kondisi tersebut disayangkan banyak pihak, karena proyek dermaga roro sangat fital. Bukan hanya persoalan pelabuhan lama yang sudah dimakan usia, tapi juga “tragedi” antrian panjang setiap kali musim lebaran.
“Skema seperti apapun yang akan dilakukan Dishub saya kira tisak akan menguraikam panjangnya antrian. Walau fery yang melayani penyeberangan Bengkalis-Pakning sampai 7 unit, kalau dermaga untuk sandar kapal hanya satu, antrian tetap tidak bisa dielakkan. Tak hanya antrian di darat tapi juga di laut, "tambah pria yang akrabnya dengan panggilan Eed ini.
Ketua DPD II Partai Golkar ini kembali mengingatkan, ke depan untuk proyek dengan anggaran cukup besar dan proyek tersebut vital, harus dikerjakan dengan sistem Multiyears. Seperti proyek jembatan, jalan, gedung sekolah, rumah ibadah dan lainnya.
“Kondisi pelabuhan roro ini hendaknya menjadi pembelajaran bagi kita semua agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Sampai sekarang lanjutan proyek dermaga roro juga belum ditender, jadi belum bisa dipastikan apakah tahun 2016 nanti sudah bisa difungsikan. Kondisi seperti ini tidak akan terjadi kalau proyek tersebut dikerjakan dengan sistem Multiyears, "bebernya lagi. (bp)
###