MELBOURNE, UTUSANRIAU.CO - Warga Melbourne akan menikmati "hari bebas bepergian" minggu depan, setelah serikat pekerja Kereta, Tram dan Bus (RTBU) yang dipekerjakan oleh Metro Train setuju untuk melakukan aksi pemogokan.
Metro Train adalah pengelola sistem transportasi di kota Melbourne, dan serikat pekerja RTBU memutuskan akan melakukan 'mogok' selama empat jam hari Rabu (19/8/2015) dimana pintu masuk ke dalam stasiun akan dibuka dan petugas juga tidak mengecek tiket ataupun akan mengeluarkan denda.
Menteri Utama negara bagian Victoria Daniel Andrews mengatakan sebenarnya tidak ada alasan untuk melakukan pemogokan, namun sekretaris RTBU Luba Grigorovitch mengatakan perundingan sekarang sudah memasuki bulan kelima dan serikat pekerja tidak banyak memiliki 'pilihan lain'.
"Anggota kami sudah sabar menunggu dan kami sebenarnya enggan tapi tidak memiliki pilihan lain kecuali melakukan pemogokan." kata Grigorovitch.
Dia mengatakan pembicaraan baru dimulai setelah serikat pekerja mengajukan Metro ke Fair Work Commission, komisi yang menjadi penengah perseteruan di dunia industri.
"Tindakan pemogokan ini ditujukan kepada Metro, bukan kepada warga pengguna jasa tranportasi." kata Grigorovitch.
"Tiap kali kami merencanakan aksi yang berdampak bagi publik, seperti pertemuan untuk berhenti kerja, kami juga berusaha menerapkan hari dimana publik tidak harus membayar."
Tindakan mogok ini akan melibatkan sekitar 3000 staf yang meliputi masinis, petugas pemandu sinyal, penjaga stasiun dan staf admin.
Ini adalah untuk pertama kalinya terjadi aksi pemogokan kereta di Melbourne sejak tahun 1997. (detiknews.com)