Bengkalis, utusanriau.co - Bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kab. Bengkalis memang sudah dapat dikatakan kronis, lantaran api yang melalap hutan dan lahan yang ada di wilayah Kab. Bengkalis sudah dapat dibilang dimana mana tempat.
Kini giliran di kawasan waduk PDAM Bengkalis Desa Wonosari-Bengkalis, Jum’at (6/3/14) pukul 10.00 Wib kemarin, api mulai membakar lahan dan pepohonan dikawasan tersebut, dan hingga sampai saat ini, Sabtu (7/3/14) pagi, api disana belum dapat dijinakkan oleh petugas BPBD Damkar yang telah diturunkan 10 anggota dibantu oleh warga lainnya.
Menurut keterangan Kepala Cabang PDAM Bengkalis M. Yunus bahwa mulai terlihat api muncul membakar lahan di kawasan waduk PDAM di Wonosari tersebut diperkirakan pukul 10.00 wib, lantaran diihubungi pihak Damkar saat mulai peristiwa kebakaran itu terjadi, petugas Damkar datangnya pukul 14.00 wib, “Jadi api itu sudah kemana-mana, malahan sekarang makin meluas dan pepohanan yang ada disekitar Waduk sudah frata dengan tanah hangus terbakar, “terang Yunus.
Dengan kejadian terbakarnya lahan disekitar waduk wonosari yang meluluh lantakkan pepohonan disekitarnya itu, sesuai keterangan M. Yunus berimbas pada penyerapan tanah pada air diwaduk makin kuat dan dikhawatirkan akan terjadi kekeringan, “kalau prediksi kekeringan air diwaduk terjadi disebabkan pepohonan sudah hangus terbakar yang menimbulkan tanah sekitarnya panas karena sudah tidak ada pelindung pepohonan, maka jelas imbasnya air bersih untuk kebutuhan masyarakat akan terganggu, tapi mau gimana lagi kebakaran sudah terjadi, “tambahnya.
Disisi lain, Yunus berharap tidak akan terjadi kekeringan debit air di waduk, walaupun disekitar waduk sudah tidak ada lagi pepohonan yang fungsinya untuk melindungi debit air disana, “sebab apapun alasannya jika debit air diwaduk kering maka jelas masyarakat Bengkalis akan lebih kesulitan mendapatkan air bersih, kerana air PDAM Bengkalis ini, satu satunya harapan masyarakat mendapatkan air bersih menghadapi musim kemarau tahun ini, “tutup Yunus. (bp)
###