Bengkalis, utusanriau.co - Ratusan hektar kebun milik warga yang berada di perbatasan Desa Pedekik-Desa Pangkalan Batang terbakar. Para warga pemilik lahan berusaha memadamkan api sejak sepekan terakhir.
Belum diketahui asal sumber api, namun yang jelas kondisi kemarau di Bengkalis membuat lahan-lahan kosong dan perkebunan jadi amukan si jago merah.
"Kami sulit memadamkannya, air di areal perkebunan juga mengering. Banyak lahan di sana dimiliki warga tempatan khususnya dua desa yakni Pedekik dan Pangkalan Batang. Isi kebun itu tidak lain tanaman karet yang sudah panen," kata Khairul Adha salah seorang warga Desa Pedekik, Minggu (9/3) siang.
Menurutnya, sampai hari ini warga masih berbaur dan bergotong royong memadamkan api yang terus merembet sampai ke perbatasan lahan di Desa Pangkalan Batang. Bahkan ada sebagian warga yang bermalam di areal lokasi lahan, untuk menjaga dan terus berupaya memadamkan api.
Kepala Desa Pedekik Azman, SP saat dihubungi via ponsel mengaku, kebakaran lahan di titik antara Desa Pedekik dan Pangkalan Batang masih dalam kondisi normal. Rata-rata lahan yang terbakar milik warga yang berkebun karet (getah,red).
"Kita di bantu dengan masyarakat masih melakukan upaya pemadaman. Memang sedikit mengalami kesulitan untuk mendapatkan sumber air, karena musim kemarau. Akan tetapi dengan kerja keras masyarakat berusaha menggali sumur-sumur yang ada di areal dekat dengan kebun, mana yang ada air di sana masyarakat menempatkan mesin robin,"katanya.
Ia berharap dari kebakaran lahan ini, warga yang bermukim dekat dengan lahan terbakar untuk pindah sementara waktu. Karena, kebakaran lahan yang terjadi ini dikarenakan faktor alam.
"Kebakaran kebun milik masyarakat ini tidak di sengaja. Apalagi sebagian lahan sudah ada yang ditanami getah siap panen, banyak warga yang harus rela merugi dengan kondisi ini, dan tentunya saya ingatkan kepada warga untuk tidak melakukan pembakaran lahan dengan cara disengaja,"katanya. (bp)
###