BANGKOK, UTUSANRIAU.CO - Otoritas Thailand terus memburu tersangka utama bom Bangkok. Polisi dan tentara Thailand bahkan memeriksa lebih dari 10 ribu penginapan, termasuk guest house, hotel dan apartemen dan kawasan yang terkenal di kalangan turis asing.
"Ada lebih dari 10 ribu tempat di Bangkok yang harus kami periksa dan geledah. Kami juga harus mengulangi penggeledahan di sejumlah lokasi," tutur Kepala Kepolisian Metropolitan Bangkok, Letnan Jenderal Srivara Ransibrahmanakul seperti dilansir media setempat, The Nation, Senin (24/8/2015).
Srivara juga menuturkan bahwa, kepolisian telah menginterogasi lebih dari 10 saksi mata terkait penyelidikan bom Bangkok. Bahkan rencananya, polisi akan meminta keterangan seluruh korban selamat untuk mencari lebih banyak petunjuk.
Selang seminggu setelah ledakan terjadi di kompleks Kuil Erawan, Bangkok pada Senin (17/8) lalu, belum ada satupun tersangka yang ditangkap polisi setempat. Kepolisian terus fokus pada pengejaran tersangka utama yang diyakini sebagai pria berkaos kuning dalam rekaman CCTV di lokasi kejadian.
Sketsa wajah telah disebar beserta ciri-cirinya dan bahkan imbalan sebesar 3 juta baht atau setara Rp 1,1 miliar telah ditawarkan Kepolisian Thailand bagi siapa saja yang bisa memberikan informasi yang berujung penangkapan tersangka utama. Namun hingga kini, petunjuk yang ada masih sedikit.
Kepala Kepolisian Nasional Thailand, Somyot Pumpanmuang menyatakan semua pihak terkait tengah bekerja keras untuk menyelesaikan kasus ini. Somyot juga mengaku lambatnya penyelidikan kasus ini terkait dengan kurangnya perlengkapan modern.
"Kami memiliki fokus yang jelas. Hanya saja kami tidak bisa mengungkapkan secara rinci saat ini," ucapnya.
Penggeledahan ini merupakan bagian dari operasi pencarian persembunyian kriminal di Bangkok, yang dimulai Minggu (23/8) pagi. Personel kepolisian, tentara dan Kepolisian Metropolitan Bangkok dikerahkan dalam operasi ini. Operasi ini dimaksudkan untuk mengembalikan kepercayaan publik dan turis. (detiknews.com)