Pekanbaru, utusanriau.co - Memasuki dua bulan kasus Kabut asap dan kemarau di Kota Pekanbaru. Semua tanaman hias dan penghijauan di kota Pekanbaru mulai rusak bahkan mati.
Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Pekanbaru diminta untuk meningkatkan volume penyiraman terhadap tumbuhan yang ada di sepanjang jalan di Pekanbaru.Ungkap Walikota Pekanbaru, Firdaus MT, Rabu (12/3).
Kata Wako mengatakan, penyiraman tanaman jangan hanya sekedar lewat saja seperti saat kondisi cuaca normal. Karena masih ada hujan yang di harapkan akan turun untuk membasahi.
Akan tetapi dengan kemarau panjang yang terjadi berbulan-bulan seperti saat ini penyiraman tanaman volumenya harus lebih tinggi alias tanaman harus basah.
"Nyiramnya jangan sambil lewat gerimis, seperti yang saya lihat kemaren akan tetapi harus basah," ujarnya.
Menurutnya, tanaman-tanaman bunga dan rumput di median sudirman sudah pada mati. Ini tidak boleh terjadi karena ini aset kota Pekanbaru, sudah banyak biaya dan waktu yang dihabiskan pemko untuk merawat taman hijau di kota Pekanbaru.
"Berapa tahun kita menunggu tanaman sebesar itu kalau harus mati sayang sekali," tandasnya.
Kalau perlu, ada tambahan dana untuk pengadaan air Walikota meminta DKP untuk menganggarkannya.
"Tambah anggaran tidak apa yang penting tanaman tidak mati," tutupnya.(ra)