Bengkalis, utusanriau.co - Situasi di Kabupaten Bengkalis tahun ini terasa mulai mencekam, hal itu bukan karena ada terror yang akan merong-rong keutuhan persatuan masyarakat Kabupaten Bengkalis, namun masyarakat Kabupaten Bengkalis dihadapi berbagai persoalan yang mulai terasa menghimpit berkembangnya masa depan pembangunan daerah.
Diantara persoalan yang dihadapi masyarakat Kabupaten Bengkalis selain Karhutla dan asap yang hingga sampai saat ini belum ada solusinya, yang mengakibatkan masyarakat mulai resah diakibatkan kebun sawit, kebun getah juga lahan lain terbakar dan masyarakat telah banyak yang terjangkiti penyakit Ispa dari imbas asap karhutla.
Dengan musim kemarau tahun ini, masyarakat juga menghadapi persolan kesulitan mendapatkan air bersih, sehingga banyak dari mereka mandi air laut dan untuk kebutuhan sehari hari mereka menggunakan air tanah gambut (merah-red), akibatnya selain kesehatan mereka terganggu, tapi juga sudah mulai timbul penyakit kulit, seperti warga di Desa Teluk Papal, Kecamatan Bantan.
Persoalan yang dihadapi masyarakat Kab. Bengkalis bertambah komplet, lantaran perguliran ekonomi masyarakat semakin melemah dan melemah, alasan kebanyakan dari meraka karena APBD belum disahkan.
Seperti yang disampaikan pedagang sembako Rosalina dijalan Subrantas-Bengkalis, Ia katakan bahwa sudah dua bulan terahkir ini, modal dagang makin hari makin menurun dan itu bukan hanya kedai miliknya saja, tetpai kedai yang lain nasibnya hamper sama, orang yang belanja banyak yang hutang, kembalikannya setelah APBD disahkan, "lihat saja bang, rokokpun sudah tak ada lagi dijual, karena modal sudah habis dihutang orang belanja,"katanya, Jum’at (14/3/14) siang.
Sementara itu pihak Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kecamatan Bukit Batu-Bengkalis berharap pada Gubernur Riau untuk segera mengesahkan atau memberika Surat Keputusan (SK) untuk realisasi Peraturan Kepala Daerah (Perkada) Bengkalis tentang APBD tahun 2014 demi kepentingan masyarakat dan percepatan pembangunan daerah
Hal itu disampaikan Pengurus Harian LAMR Bukit Batu, Ujang Effendi pada sejumlah wartawan bahwa masyarakat dari Kec. Bukit Batu - Siak Kecil meminta Gubri segera men SK kan Perkada Bupati demi kepentingan masyarakat, karena berapa banyak guru-guru yang belum gajian akibat keterlambatan ini, belum lagi kegiatan lainnya,"katanya.
Menurutnya, tindakan Bupati mengajukan Perkada ke Gubri itu sudah benar, karena ingin mempercepat proses pembangunan termasuk mengakomodir hak-hak guru maupun tenaga honor lainnya yang belum gajian hingga saat ini, jika gubri sudah mengesahkan tentu hak mereka dapat segera terpenuhi dengan baik termasuk untuk pelaksanaan pembangunan di kab. Bengkalis ini,"Imbuh Ujang. (bp).
###