PEKANBARU, UTUSANRIAU.CO - Bersama pelaksanaan Harmoni Sejuta Karya yang akan dilaksanakan oleh BEM Universitas Riau pada tanggal 11 sampai 15 November 2015. BEM Universitas Riau berhasil melaksanakan kegiatan pemecahan rekor MURI yaitu rekor Memasak Mi Sagu Terbanyak berkerjasama dengan GPL (Go Pangan Lokal) MITI pada tanggal 15 November 2015 di venue Panjat Tebing Universitas Riau.
Pada pemecahan rekor muri kali ini yang dilaksanakan sejak pukul 09.00 sampai dengan selesai sekitar pukul 13.30. Tercatat sebanyak 125 Kg mie sagu dimasak menjadi mie goreng sagu dan berhasil menjadi hidangan sebanyak 2095 prosi.
Pemecahan Rekor MURI Memasak Mie Sagu Terbanyak melibatkan banyak pihak mulai dari civitas akademika Universitas Riau, Pemda Meranti, Komunitas Go Pangan Lokal MITI dan masyarakat sekitaran Universitas Riau.
Mie sagu yang diolah dalam pemecahan Rekor kali ini merupakan kerjasama BEM Universitas Riau dengan Kabupaten Meranti yang selama ini merupakan salah satu produsen sagu yang besar di Indonesia.
Selain bekerjasama dengan kabupaten Meranti BEM Universitas Riau juga akan bekerjasama dengan beberapa perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan sagu.
###Sambil menunggu proses memasak mie sagu diadakan talkshow pangan local untuk mengedukasi masayarakat dengan tema "Sagu Riau Sebagai Identitas Pangan Indonesia" dengan pembicara talkshow Ir. Irwan (Nasional Sagu Prima), Prof. Dr. Usman Pato, M. Sc (Ketua Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia Untuk wilayah Riau) dan Plt. Bupati Meranti Dr. Edi Kusdarwanto, MM.
Deni selaku penanggung jawab teknis pelaksanaan pemecahan rekor MURI memasak mie sagu terbanyak, mengatakan pelaksanaan pemecahan rekor MURI olahan mie sagu dan adanya Talkshow mengenai potensi sagu ini maka harapan ini ingin dicapai yaitu pencerdasan wawasan kepada para masyarakat dan mahasiswa khususnya tentang Potensi sagu dan keunikannya, melestarikan warisan pangan lokal, serta membuktikan kepada dunia bahwa sagu Indonesia adalah solusi kreatif untuk mengatasi kelaparan, Memperkenalkan bahwa sagu sangat bermanfaat dan bisa menjadi penganti nasi karena memiliki nilai gizi yang setara dengan beras, Memperkenalkan pengolahan sagu yang bisa di olah oleh semua orang dengan cara tradisional atau modern.
"Dengan pemecahan rekor MURI memasak mie sagu terbanyak, menunjukan bahwa masakan dari bahan lokal, seperti sagu juga memiliki cita rasa yang tidak kalah dengan masakan berbahan yang bukan dari bahan lokal misal mie dari gandum, terbukti begitu antusiasnya masyarakat dalam mensukseskan kegiatan ini", ungkap Rokim, selaku Koordinator Go Pangan Lokal Riau.
"Kegiatan ini juga sebagai sarana memperkenalkan masyarakat tentang kearifan pangan lokal, sehingga masyarakat memiliki kebanggaan terhadap pangan lokal dan kembali gemar mengkonsumsi pangan lokal, karena yang keren
itu adalah yang menghargai keraifan lokal,"tutur rokim lebih lanjut.**rls/no