PEKANBARU, UTUSANRIAU.CO -- Senin (21/12/15), TNI AD ajarkan siaga bencana kepada Relawan RZ (Rumah Zakat). Dalam program kerja Relawan Rumah zakat cabang Pekanbaru, terdapat program siaga bencana. Dalam hal ini Relawan rumah zakat cabang pekanbaru mengadakan pendidikan dasar relawan siaga bencana.
Program ini bertujuan untuk mendidik relawan baru dan relawan lama dalam hal siaga bencana, jika suatu saat nanti akan terjadi bencana diharapkan relawan rumah zakat bisa turun mengambil andil dalam penanggulangan bencana.
Seiring sering terjadinya bencana di Riau dan sekitar riau, seperti banjir, kebakaran hutan, longsor , gempa dan bahkan tsunami yang di prediksi akan terjadi di sekitaran pantai barat pulau Sumatra.
Dalam Diksar kali ini relawan rumah zakat mengadakan diksar di markas TNI AD yang berlokasi di lapangan Tembak Batalyon Infanteri 132 Bima Sakti pada tanggal 17-20 desember 2015 selama 4 hri 3 malam. Pada diksar ini langsung di komandoi oleh Serka (Sersan Kepala) Rio.
Ada beberapa materi dasar yang di ajarkan oleh TNI AD dalam Diksar Siaga Bencana kali ini, yang juga ada materi dalam struktur TNI AD.
Dalam hal materi, TNI AD mengajarkan 5 materi yang luar biasa , yaitu manajemen posko dan cara cepat memasang dan menurunkan posko, navigasi darat untuk menentukan titik evakuasi bencana, Komikasi radio, pertolongan pertama gawat darurat (PPGD) dan materi Survival di alam bebas. Yang semua materi ini memakai cara ala militer yang tangguh.
Dalam materi manajemen posko dan penaikan dan penurunan tenda pleton, langsung di bimbing oleh SERKA Rio. Dalam hal ini pelatih rio mendidik relawan rumah zakat bagaimana cara memanajemen sebuah posko siaga benca dengan baik, baik dalam pengambilan posisi posko dan juga bagaimana cara cepat menaikkan tenda pleton.
Dalam materi ini fajri sabti sebagai korel relawan RZ mengatakan” materi ini materi yang sangat bagus, karena disini kita di ajarkan bagaimana cara militer dalam menanggulangi bencana.
Dan cara menaikkan tenda pleton, karena tendanya juga berbeda dari yang biasanya. Karena yang biasanya di ajarkan tenda pleton dengan tali badai, kali ini pelton dengan rangka baja dan sangat mudah penaikannya.
Setelah materi manajemen posko, materi selanjutanya yaitu navigasi darat yang di isi oleh pelatih Edo M. Tujuan dari materi ini adalah untuk membuat titik kordinat dan membaca peta topografi untuk mementukan titik terjadinya bencana alam.
Dalam materi ini di contohkan dengan sebuah peta topografi yang mempunya karvak karvak di dalam peta tersebut dan peserta menetukan semisalnya titik jatuhnya pesawat terbang. Dan di materi ini juga di ajari cara pemakaian kompas di siang hari dan malam hari.
Pada materi selanjutnya relawan RZ di didik bagaimana cara berkomunikasi menggunakan komunikasi radio HT. pada materi ini di latih oleh pelatih Febby S.H, pelatih Febby menagajarkan bagaimana cara menggunakan radio HT karena biasanya pada bencana alam Cuma radio HT yang bisa digunakan walaupun berada di dalam hutan belantara sekalipun.
Tidak hanya cara menggunakan, juga diajarkan tata kraman dalam konukasi radio ini. Karena ada perbedaan cara dan etika dalam penggunaan radio HT dengan alat komunkasi lainnya seperti HP. Pelatih Febby juga mengajarkan bagaimana cara memecahkan sandi dalam komunikasi radio ini.
Karena komukasi radio HT digunakan bahasa sandi yang membingungkan bagi pemula atau yang baru menggunkan radio HT ini.
Dan materi setelahnya yaitu PPGD atau Pertolongan Pertama Gawat Darurat. Dalam penanggulangan bencana, sangat dibutuhkan PPGD. Tidak hanya P3K, mengingat bencana bukan hanta sekedar luka.
Tetapi , juga adanya patah tulang kaki, patah tulang tangan, patah tulang belakang, pendarahan , pingsan dll. Pada materi kali ini di isi oleh bidang kesehatan TNI AD. Bagaiman mengevakuasi korban bencana, bagaimana cara RJP, bagaimana membidai patah tulang dll.
Dan materi ini juga bagaiman cara standar penolong supaya aman pada saat menolong, mengingt banyaknya darah pada korban. Dan yang menolong terbebas dari segala penyakit yang ada pada saat bencana.
Dan materi terakhir yang diisi oleh TNI AD adalah materi Survival. Pada materi ini langsung di komandoi oleh Serka Rio.
Dalam hal ini semua relawan RZ di lepaskan di hutan yang mereka dibekali dengan beberapa kentang dan ubi, korek api dan sebungkus garam per kelompoknya. Dalam materi survival dasar ini, relawan di lepaskn dari jam 2 sing sampai jam 11 malam.
"Pada materi ini, kalian (relawan) akan di coba survival dasar. Karena jika kalian nanti turun pada penanggulangan bencana, bisa saja kalian tersesat di hutan dan tidak ada makan yang kalian bawa atau persediaan kalian sudah habis"tutur Serka Rio pada saat pelepasan relawan ke hutan.
Tak lupa relawan juga di bekali juga sebuah kompas yang sangat mumpuni yang bisa di pakai di malam hari yang gelap tanpa cahaya bulan sedikitpun.
Selain TNI AD, relawan RZ juga di bekali dengan materi dapur umum. Dalam materi ini langsungdi isi oleh coordinator Dapur Umum pada saat bencana gempa padang tahun 2009 silam.
Tidak hanya sebuah teori juga praktek. Dan pengalaman yang luar bisa dari pelatih Merico sebagai pengiisi materi ini. Karena dapur umum bukan hanya untuk membuat 10 sampai 20 porsi makanan sehari, akan tetapi membuat 1000 sampi 2000 porsi makanan per harinya.
Selain materi di atas juga di didik cara bagaiman mana memanjemen peletekan posko posko, karena ada beberapa mcam posko yang akan didirikan, seperti posko pengungsi, posko pusat informasi, posko dapur umum, posko kesehatan dll. Didalam hal ini da teknik peletakannya, tidak sembarangan meletakkan.
Seperti posko dapur umum yang tidak boleh di letakkan berdampingan atau dekaat dengan posko pengungsi. Dalam materi ini di isi oleh KOREL relawan RZ (Fajri Sabti) dan Ketua pelaksana diksar (Rhoma Istikhori).**ril
###