BENGKALIS, UTUSANRIAU.CO - Lahan Persawahan, terutama di Kecamatan Bukitbatu, Kab. Bengkalis ternyata semakin hari semakin menciut, karena selain persawahan mereka tergerus abrasi, juga tidak sedikit masyarakat mengalihkan dari menanam padi ke perkebunan sawit.
Persoalan ini, mulai menimbulkan kekhawatiran dikalangan DPRD Bengkalis, sebab akibat abrasi dan beralihnya aktifitas masyarakat dari mengolahan sawah ke perkebunan itu, mengakibatkan ruang lingkup untuk produsi padi di Kec. Bukitbatu makin menurun.
Untuk abrasi ini, DPRD meminta pada Pemda Bengkalis untuk segera mencari solusi terbaik, bertujuan untuk menyelamatkan lahan pertanian disana, meskipun harus meminta bantuan dari pusat dengan menjemput bola.
Sedangkan, terkait masyarakat mulai merubah dari lahan persawahan dijadikan perkebunan, diakui ada beberapa alasan, selain karena Pemerintah sendiri kurangnya memberi keyakinan pada masyarakat dengan bimbingan yang baik, terhadap pengembangan penanaman padi.
Juga, karena penanaman padi di kecamatan Bukit Batu itu, hanya sawah tadah hujan, tanpa ada pengairan irigasi, artinya hanya bisa panen satu tahun hanya satu kali, dan ketika musim kemarau tiba, lahan persawahan tersebut kering dan menganggur.
Sehingga dengan kondisi itu, selain para petani mulai bosan, karena penghasilannya satu tahun hanya satu kali dan itupun jika pertanian mereka tidak terserang hama, diiringi dengan Pemerintah yang kurang melakukan sosialisasi dan survay.
“Kondisi ituah, yang membuat masyarakat disana mulai bosan menanam padi, sebab penghasilan kurang menjanjikan, dibanding dengan perkebunan, sebab menanam sawit satu kali bisa panen berulang kali, tanpa harus menanam kembali seperti tanaman padi, “ungkap Ketua Komisi III DPRD Bengkalis Azmi Fatwa pada wartawan, Sabtu (30/01/16).
Terkait hal ini, pihak Komisi III telah mengusulkan dilahan pertanian tersebut dibuat proyek pengairan yang berasal dari sumur bor melalui SKPD, namun adanya usulan tersebut, diakuinya belum dijadikan prioritas Pemda, sedangkan sebelumnya, sudah menjadi perdebatan bersama di komisi komisi kalangan DPRD Bengkalis.
“Karena belum jadi program prioritas Pemda, maka dipastikan tidak ada anggaran di APBD 2016 untuk program tersebut, padahal usulan tersebut benar benar untuk mensejahterakan para petani padi di Kecmatan Bukit Batu, “tutupnya Kecewa.
Oleh karena itu, lanjutnya, kalau perhatian Pemerintah terhadap perekonomian kerakyatan masih kurang ada respon seperti ini, sampai kapan masyarakat akan dapat dientaskan dari kemiskinan. (bp)
###