Pansus DPRD Bengkalis Diminta Telusuri Dari Awal, Soal 5 Proyek My

Kamis, 18 Februari 2016 | 09:02:50 WIB
ketua Pansus My Syahrial ST###

BENGKALIS, UTUSANRIAU.CO - Ketua Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (Gapensi) kabupaten Bengkalis H.Suhaimi SH meminta kepada Panitia Khusus (Pansus) proyek Multiyears (My) DPRD Bengkalis dalam bekerja untuk menelusuri dari awal pelaksanaan proyek dengan total anggaran Rp 2,4 trilyun tersebut.

"Pansus My DPRD Bengkalis jangan bekerja setengah-setengah. Artinya semua persoalan terkait mega proyek dengan nilai fantastis dan kualitas pekerjaan yang mengecewakan itu, harus ditelusuri dari awal keberadaan proyek tersebut. Pansus My jangan hanya terjebak dengan persoalan kualitas semata,"terang Suhaimi, Rabu (17/02/16).

Hal itu menurutnya, didasari pada statement ketua Pansus My Syahrial ST yang terkesan, pansus lebih fokus pada kualitas pekerjaan dilapangan. Karena proyek My tersebut tidak sebatas menyangkut kualitas, tetapi juga persoalan lainnya. Seperti Memorandum of Understanding (MoU) antara bupati Bengkalis sebelumnya Herliyan Saleh dengan DPRD Bengkalis periode 2009-2014.

Selanjutnya ujar Suhaimi, proses pelelangan proyek My yang dimulai akhir Desember tahun 2012 dan baru diumumkan pemenang pada pertengahan bulan September tahun 2013. Dengan jangka waktu lelang mencapai 9 bulan, malahan yang dimenangkan perusahaan yang kualitas kerja mereka tidak lebih baik dari rekanan lokal Bengkalis.

"Selain MoU dan proses pelelangan, system penganggaran setiap tahunnya dan pembuatan kontrak kerja termasuk penambahan waktu atau contract change order (CCO) juga patut ditelusuri Pansus My. Intinya kita brharap Pansus My ini bekerja maksimal, karena sampai sekarang proyek My itu empat paket tidak selesai dikerjakan, satu paket diklaim siap 100 persen dan satu paket lagi tidak dikerjakan sama sekali atau tidak teken kontrak,"terang Suhaimi.

Ia mencontohkan, kalau pekerjaan jalan lingkar pulau Bengkalis yang dikerjakan BUMN PT.Wijaya Karya dengan nilai OE Rp 430 milyar jelas tidak wajar diklaim 100 persen. Parit yang dibuat lebih rendah dari jalan dan membahayakan pengguna jalan tersebut. Lantas proyek jalan lingkar Pulau Rupat yang dikerjakan PT.Mawatindo dengan OE Rp 528 milyar, sudah ada yang retak-retak dan berlobang.

Menanggapi hal tersebut, Wakil ketua Pansus MY Irmi Syakip Arsalan S.Sos member apresiasi atas saran pihak Gapensi Bengkalis tersebut. Ia bersama rekan-rekan di Pansus tidak tertutup kemungkinan akan menelusuri kegiatan proyek My itu dari awal. Walaupun Pansus awalnya konsentrasi pada kualitas pekerjaan, tidak tertutup kemungkinan akan membahas tuntas persoalan proyek My tersebut.

“Saat ini Kami di Pansus tengah mendalami berbagai persoalan menyangkut keberadaan mega proyek sebanyak enam paket kegiatan pembangunan jalan diseluruh kecamatan itu. Kalau memang dalam perjalanan ada kejanggalan-kejanggalan dalam pelelangan, kontrak kerja atau proses MoU tentu tidak menutup kemungkinan kita juga akan menelusurinya,”terang Irmi Syakip.

Politisi PKB ini juga menegaskan bahwa Pansus My tidak main-main dalam melaks anakan tugas mereka, sebagai fungsi sosial control atas program pembangunan yang dijalankan eksekutif. “Kita juga akan menelusuri persoalan yang menyebabkan jalan lingkar Duri-Sungai Pakning yang lelangnya dimenangkan PT.Citra Gading Asritama dengan OE Rp 538 milyar tidak dikerjakan sama sekali,”tutup Irmi Syakip. (bp)

###

Terkini