Pelalawan Optimis Dapat Penghargaan Bebas Filariasis

Ahad, 23 Maret 2014 | 06:03:06 WIB
ilustrasi###

Pelalawan, Utusanriau.co - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan melalui Dinas Kesehatan optimis Kabupaten Pelalawan dapat meraih penghargaan sertifikat bebas kaki gajah (filariasis) dari Kemenkes RI dan  WHO, pada tahun 2015 mendatang.

Hal tersebut setelah Dinas kesehatan sukses menjalani treatment assasment survey (TAS) terhadap penyebaran penyakit menular kaki gajah (filariasis) tahap pertama kepada 1600 sampel. Dari 1600 sampel hasilnya negatif atau tidak ditemukan seorang pun yang positif penyakit ini.

Bahkan telah ditinjau langsung oleh WHO Amerika, Diskes Riau dan Kemenkes RI. "Untuk itu tahun 2015 mendatang, kita optimis Pelalawan akan dapat meraih penghargaan sertifikat bebas kaki gajah (filariasis) dari Kemenkes RI dan juga WHO. Artinya, jika di tahun 2014 ini kita dapat kembali sukses menjalankan TAS tahap kedua ditinjau langsung oleh WHO Amerika, Diskes Riau dan Kemenkes RI, maka secara otomatis penghargaan tersebut dapat diraih," terang Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan Dr Endid Romo Pratiknyo didampingi Kabid P2PL Dr Rafles pada media ini, Minggu (23/3) kemarin di Pangkalan Kerinci.

Endid mengatakan bahwa selain telah sukses menjalani TAS tahap pertama pada tahun 2013 lalu, Diskes Pelalawan juga telah menghentikan program pemberian obat massal pencegahan (POMP) Filariasis pasca penetapan status endemis akhir tahun 2007 silam. Ini dilakukan setelah jumlah penyebaran virus penyakit menular kaki gajah (filariasis) telah mampu ditekan hingga pada tahun 2014 ini.

Pada akhir Desember 2013 lalu, genap lima tahun Pemkab Pelalawan melaksanakan program POMP filariasis yakni program sesuai standar
WHO dalam memberantas dan mencegah penyakit kaki gajah tersebut.
"Untuk itu, maka pada pada tahun 2013 lalu, kita telah menghentikan
program POMP ini. Sedangkan dalam waktu dekat pada tahun 2014 ini, kita akan kembali melakukan TAS tahap II melalui pengambilan
sampel darah yang akan ditinjau langsung oleh WHO Amerika, Diskes Riau dan Kemenkes RI. Dan jika hasil nantinya negatif atau tidak
ditemukan seorang pun yang positif penyakit menular kaki gajah (filariasis), maka kabupaten Pelalawan berhak mendapatkan penghargaan
sertifikat bebas kasus kaki gajah dari Kementerian Kesehatan dan WHO," bebernya.

Diakuinya, bahwa memang sejak awal tahun 2008 silam, Pemkab Pelalawan melalui Dinas Kesehatan kabupaten Pelalawan telah berkomitmen untuk menangani penyebaran penyakit kaki gajah tersebut. Dan dengan komitmen itu, maka hingga pada 2014 ini, pihaknya tidak menemukan
temuan kasus baru penyakit kaki gajah tersebut.

"Sejak awal tahun 2008 lalu, kita sudah menangani kasus kaki gajah ini dengan jumlah penderita penyakit kaki gajah sebanyak 36 orang
yang terdapat di 5 kecamatan di daerah ini. Dan dari 36 orang penderita 24 orang diantaranya dinyatakan telah mengidap penyakit gajah yang telah kronis. Namun, setelah dilakukannya pengobatan massal terhadap para penderita tersebut, hingga saat ini kita tidak
menemukan kembali temuan kasus baru dari penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk.
Untuk itu, maka kita optimis pada tahun 2015 mendatang, Pelalawan akan segera meraih bebas penyakit kaki gajah atau filariasis dari

Kemenkes RI dan WHO," tutupnya seraya menyebutkan bahwa pendanaan pembelian obat POMP Filariasis tersebut dibiayai Pemkab melalui APBD sejak 2007 hingga 2012 dengan anggaran sebesar Rp2.87 Milyar. (ur2)

 

###

Terkini