Terlalu Kurus karena Liquid Diet, Hati-hati Terkena Penyakit Berbahaya Ini

Senin, 24 Maret 2014 | 10:03:57 WIB
###

Utusanriau.co - Tidak sedikit wanita yang beranggapan bahwa kurus lebih baik daripada gemuk. Oleh sebab itu mereka berupaya untuk menurunkan berat badan. Bahkan beberapa wanita menjalani diet ekstrem seperti hanya mengonsumsi makanan dalam bentuk cairan tanpa makanan padat atau sering disebut liquid diet. Pakar diet Emilia E. Achmadi MS. RD., mengatakan bahwa liquid diet memang bisa membuat berat badan turun drastis.

"Liquid diet dapat mengurangi jumlah kalori yang masuk, otomatis dia makan lebih sedikit tapi tetap dalam jumlah yang besar sehingga berat badan turunnya terlalu cepat karena defisitnya cepat banget, seharusnya 2.500 kalori yang masuk ini cuma 1.500," tutur Emilia kepada Wolipop di Pondok Indah Mall (PIM), Jakarta Selatan, Selasa (11/3/2014).

Sayangnya diet 'maka' cairan tanpa makanan solid ini tidak dianjurkan untuk menurunkan berat badan karena liquid diet ditujukan kepada orang yang sakit parah. Namun beberapa wanita memanfaatkan pola makan ini untuk mengecilkan lingkar pinggang secara cepat.

Jika Anda terlalu kurus karena menjalani liquid diet dalam jangka waktu yang lama berisiko terkena penyakit berbahaya akibat kekurusan. Apa saja penyakit yang dimaksud?

1. Diabetes
Ternyata diabetes tidak hanya berisiko pada orang gemuk tapi juga yang kurus. Untuk mengetahui apa Anda sudah terlalu kurus setelah menjalani diet penurunan berat badan coba ketahui angka indeks masa tubuh (IMT) Anda. Caranya dengan membagi berat badan dalam kilogram dan tinggi dalam meter kuadrat.

Sebagai contoh, berat Anda 50 kilogram sedangkan tinggi 165 cm: 50/(1,65 X 1,65)= 18,5. Jika hasil pembagian tersebut kurang dari 19 berarti Anda terlalu kurus yang artinya harus meningkatkan berat badan. Emilia menuturkan, angka IMT yang ideal mulai dari 19 hingga 25. Bila di atas 25 berarti Anda terlalu gemuk.

Angka 18,5 masih dianggap terlalu kurus, jika masih melakukan liquid diet terus menerus bisa berisiko penyakit akibat kekurusan, salah satunya diabetes. "Diabetes tidak hanya melihat berat badan tapi juga pola makan. Ada orang kurus yang minum alkohol berlebihan, sangat menyukai makanan manis, walaupun dia beratnya tidak berlebihan tapi bisa terkena diabetes militus," tutur wanita yang menjadi pakar diet sejak 1993 itu.

2. Infeksi
Wanita yang menjalani liquid diet tubuhnya bisa berubah terlalu kurus karena penurunan beratnya cepat dan menganggap bahwa makanan yang dikonsumsi juga sehat. Padahal bila hanya mengonsumsi makanan dalam bentuk cairan tanpa makanan padat juga membahayakan tubuh. Emilia menerangkan, saat IMT di bawah 19 maka mudah terkena infeksi baik berupa virus, jamur, ataupun bakteri.

Sebenarnya bukan hanya yang menjalani liquid diet, tapi bagi wanita yang menurunkan berat badan berlebihan bisa rentan dengan risiko ini. Maka dari itu, Emilia menyarankan untuk berhati-hati menurunkan berat badan agar tidak terlalu ekstrem.

3. Gagal Jantung
Ternyata bila terlalu kurus setelah menjalani diet penurunan berat badan juga bisa berisiko gagal jantung. "Ada orang yang punya masalah jantung bukan karena dia makan makanan berlemak, bukan karena kegemukan, tapi karena dia kurang gizi. Jadi jantungnya gagal memompa darah dengan kapasitas cukup jadi kita sebutnya kegagalan jantung," urai wanita lulusan Oklahoma St. University, Amerika Serikat, itu.

4. Gagal Ginjal
Gagal ginjal juga bisa terjadi bila Anda terlalu kurus. Fungsi ginjal terganggu jika Anda kekurangan gizi. Emilia menjelaskan bahwa liquid diet bisa membuat seseorang kekurangan gizi karena makanan yang dikonsumsi sehari-hari hanya cairan. Kondisi kekurangan gizi itu bisa menyebabkan Anda gagal ginjal terutama bila pola makan dan gaya hidup tidak teratur.

Emilia menambahkan, liquid diet hanya dilakukan oleh orang-orang yang malas yang ingin mendapatkan tubuh ideal secara instan. Namun mereka tidak memikirkan efek samping ke depannya. Ini yang disesalkan oleh wanita yang menjadi pakar diet selama lebih dari 20 tahun itu.

"Orang-orang ini takut dengan penyakit jangka panjang akibat kegemukan, tapi mereka alternatifnya bingung. Disuruh olahraga malas, disuruh ngatur makanan malas, yasudah yang cepet saja, ada liquid diet. Yang terjadi berat badan turunnya terlalu cepat, berat badannya turun, fungsi organnya berkurang, malah sakit-sakitan," kata wanita 44 tahun itu. (wolipop.com)

###

Terkini