Kilang Sagu di Desa Ketam Putih Resahkan Warga Setempat

Senin, 24 Maret 2014 | 07:03:18 WIB
###

Bengkalis, Utusanriau.co - Keberadaan kilang sagu  di Desa Ketam Putih, Kecamatan Bengkalis yang telah beroperasi puluhan tahun meresahkan warga tempatan. Perusahaan dituding tidak mampu mengelola limbahnya.

Agus (38), warga setempat merasa tidak nyaman saat melintasi jembatan sungai yang terletak di perbatasan Desa Ketam Putih-Pematang Duku yang dijadikan pembuangan limbah sagu tersebut, lantaran selain warna air sungai yang menjadi warna hitam juga baunya menyengat dari bau busuk limbah tersebut.

“Karena saya, warga sini dapat menilai bahwa kilang sagu ini sudah mencemari lingkungan, jika dilihat secara kasat mata, misalnya air jadi hitam pekat selain bau busuk menyengat dari limbah yang dibuang dalam sungai, dan saya lihat lihat kehidupan ekosistem di sungai itu tidah mampu bertahan hidup akibat limbah sagu itu, “kata agus berasumsi, Senin (24/3/14) siang.

Menurutnya, air sungai disana, sebelum kilang sagu itu ada, dapat dimanfaatkan warga setempat untuk mandi dan mencuci. “Tapi setelah pabril sagu itu ada maka air sungai itu berangsur angsur tidakl dapat dimanfaakkan warga setempat, disebabkan limbah sagu dibuang langsung ke sungai, apalagi mencari ikan dengan memancing, ikan langsung musnah tak ada sama sekali,“ ujar Agus.

menurut Agus, toke kilang sagu itu seorang warga tionghoa bernama Apeng yang jarang sekali ada ditempat. “Bosnya kilang sagu itu namanya Apeng, tapi jarang sekali terlihat ada ditempat kerja, kalau saya dengar-dengar, dia sering sekali pergi ke kota Bengkalis,“ tambahnya.

Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bengkalis Arman AA saat dihubungi mengatakan, akan melakukan peninjauan terhadap operasional kilang sagu yang ada di Desa Ketam Putih tersebut. “Kita akan lihat dulu, kebenaran informasi ini, jika nantinya memang terbukti mmebuang limbah di sungai yang mengakibatkan rusaknya lingkungan hidup, maka akan kami lakukan tindakan,“ katanya singkat. (bp)

###

Terkini