Pekanbaru, utusanriau.co - Direktur Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan, Heri Susanto, mengaku hanya menyanggupi sistem kerjasama kelola Danau Buatan dengan sistem bagi hasil. Bukan dengan sistem sewa.
Kata Heri, dirinya juga belum mau menerima pengalihan pengelolaan Danau Buatan, sebelum ada hitung-hitungan yang jelas antara provit dan asetnya.
"Kami minta tolong dihitung potensi danau buatan sesuai daerah, jangan dihitung dengan aset total yang katanya bernilai Rp25 miliar," ungkap Heri, Kamis (28/3).
Menurut Heri, potensi sewa yang harus dibayarkan untuk pengelolaan Danau Buatan bisa mencapai Rp1 miliar.
"Saya perkirakan bisa Rp1 miliar kalau dihitung dari aset.Jadi kita harus lihat aset dulu. Sementara aset ada yang potensi ada yang tidak.tanah ada yang berpotensi ada juga yang tidak," ujarnya.
Ketika ditanyakan, apakah PD memiliki cara kerjasa yang dinilai menguntungkan PD. Heri mengatakan ada, yakni dengan sistem bagi hasil. Ini lebih terjamin dan menguntungkan kedua belah pihak.
"Bagi PD sistem yang cocok Bagi hasil kita minta. Dari penjualan tiket yang diaudit. Dari itu tadi dihitung dan keluarkan biaya operasional baru dibagi keuntungan antara pemko dan PD," urainya panjang lebar.
Heri mengaku sudah menyampaikan hal tersebut kepemko. Selain juga permintaan pembangunan sarana transportasi, karena masih minim. Selain menambah jalur trans metro, PD juga akan mengoperasikan 5 unit bus lama di ubah sistem berbanjar, di cat menarik khusus mengangkut penumpang di dalam kawasan danau.
Terkait permainan yang akan di sediakan di wisata alam ini meski sudah ada permainan yang dibuat dinas terkait, juga akan menambah permainan lainnya dengan menggandeng investor,seperti permainan air, yang ada di pantai marina jakarta, banana boad.
"Untuk tenaga pekerja Kita akan maksimalkan THL dinas pariwisata, ada 13 seleksi dulu akan dipekerjakan 5 orang, ditambah karyawan di danau buatan 9 orang,"tandasnya.(ra)