Pekanbaru, utusanriau.co - Wakil Mentri Ekonomi Sumber Daya Manusia ( ESDM), Susilo Siswo Utomo, Selasa (28/1) resmi menutup pendidikan dan latihan sertifikasi, Pengawasan Menara Pengeboran (Rig) dan Kerja Ulang Sumur (Well-Service). Setelah selama sebulan lebih dari PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) dan LSP-PPT Migas Cepu melatih Sekitar 40 orang.
Peserta yang terdiri dari 26 calon pengawas pengeboran dan kerja ulang karyawan muda Chevron , serta 14 karyawan terbaik yang berasal dari 12 mitra kerja Chevron (di pilih berdasarkan komitmen mereka terhadap keselamatan,potensi kepemimpinan dan prestasi kerja) dinyatakan sukses mengikuti pelatihan.
Zainal Arifin, Kepala pusat Diklat Migas,dalam pidatonya menyatakan,Ini adalah angkatan pertama. Ada 3.500 orang peserta diklat yang dididik tiap tahunnya. dengan standarisasi komptensi nasional.
Pelatihan ini di gelar pada tanggal 19 Desember 2013 hingga 25 Januari 2014 di Chevron Training Duri.
"Tujuan pelatihan ini memberikan bekal untuk menjadi ahli bor dan penanganan gas, selain juga sebagai bentuk kepedulian Chevron terhadap peningkatan kualitas SDM industri Migas," ujarnya.
Ozi, Deputi SKK-Migas, menyatakan kegiatan ini sangat di perlukan Indonesia, pasalnya Indonesia di ambang krisis energi. Tahun ini Migas hanya bisa menargetkan menggantikan 65 persen dari migas yang bisa di produksi.Makanya perlu ada peningkatan.
"Untuk membor di butuhkan Rig, jadi anda lah embrio untuk mengatasi kebutuhan SDM, karena Ric jauh lebih mudah mengadakannya ketimbang SDM nya," ujarnya.
Brian dari Chevron Driling. Menyatakan kesan dan pesan selama pelatihan, mengakui mendapatkan ilmu pengetahuan baru yang tidak di dapat di Universitas.
"Kami juga bisa belajar power, belajar cara membuka elevator, dan banyak hal sehingga ini bisa jadi bekal .Tecnikal ini sangat bermanfaat agar kami bisa mengawasi sebuah Rig dan maintanannya. Selain juga kita merasa bisa membangun kerjasama dan kebersamaan, karena dilapangan kita tidak bisa bekerja sendiri," tandasnya.
Susilo Siswo Utomo, Wakil Mentri Ekonomi Sumber Daya Manusia ( ESDM) dalam arahannya menyatakan, ucapan terimakasih karena masa depan Indonesia ada di tangan para pemuda tamatan Ric.
Semua akan habis, tambang batubara, minyak, yang tidak akan habis adalah SDM, karena masa depan income negara adalah dari pendapatan anak-anak kita yang akan mengirimkan gajinya ke dalam negri. Kalau anda yang di didik saat ini bisa membanjiri negara -negara maju maka akan ada peningkatan devisa negara kita.
"Kita harus mendidik sebanyak mungkin SDM dan membuka selebar-lebarnya kerjasama ini dengan perusahaan besar," ujarnya.
Ia juga menghimbau agar pemuda mengutamakan negara nomor satu, perusahaan nomor dua dan diri sendiri nomor tiga.
Dia juga mengingatkan Chevron dan SKK -Migas jangan takut orang-orangnya di bajak, tetapi meminta mendidik sebanyak-banyaknya operator dan tenaga skill.
"Urusan mendidik SDM bukan hanya tugas Chevron tetapi juga tugas SKK-Migas. Anak-anak lulusan yang SMA juga banyak yang bagus dan bisa di didik, tempat diklat banyak, dosen pensiunan banyak yang mau ngajar, bupatinya/Walikotanya mari kita ajak anak-anak kita, nanti kita carikan beasiswa," urainya.
Kita perlu teknisi dari level atas hingga bawah, jangan muluk-muluk, minimal mimpi
Sertifikasi di akui di mana-mana bahkan di luar negri.
"Kalau chevron wilayah Sumatra saya minta di lakukan, saya minta yang sudah di lantik jadilah kerja yang baik dan jangan korupsi. Kedepannya lebih bisa di tingkatkan lagi," harap Wamen. (ra)
###