PYONGYANG, UTUSANRIAU.CO - Otoritas Korea Utara (Korut) menunjuk Menteri Luar Negeri (Menlu) yang baru dalam jajaran pemerintahannya. Menlu Korut yang baru ini memiliki latar belakang diplomat veteran dan menangani hubungan dengan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel).
Penunjukan Ri Yong Ho sebagai Menlu Korut yang baru dikonfirmasi oleh nota diplomatik yang dikirimkan kepada pemerintah Inggris, oleh Kedutaan Besar Korut di London pada Senin (16/5) waktu setempat. Demikian seperti dilansir AFP, Selasa (17/5/2016).
Ri yang berusia 59 tahun ini dipromosikan dari Wakil Menteri menjadi Menlu. Sebelumnya Ri yang memiliki pengalaman diplomat selama 20 tahun ini, mewakili Korut dalam perundingan enam negara khusus membahas program nuklir Korut, yang buntu hingga kini.
Korut secara formal menarik diri dari perundingan enam negara itu pada tahun 2009 lalu. Perundingan itu melibatkan Korsel, AS, Rusia, China dan Jepang. Otoritas China menginginkan perundingan itu digelar kembali. Namun AS, Korsel dan Jepang bersikeras agar Korut melakukan langkah nyata denuklirisasi terlebih dahulu.
Merujuk pada pengalaman Ri dalam perundingan itu, penunjukannya sebagai Menlu Korut yang baru ini bisa menjadi sinyal bahwa Korut ingin mendorong agar perundingan kembali digelar.
Sebagai Menlu yang baru, Ri menggantikan Ri Su Yong yang sejak lama menjadi perwakilan Korut untuk PBB di Jenewa, Swiss. Ri Su Yong selama ini dilihat sebagai mentor politik bagi pemimpin Korut, Kim Jong Un. Ri Su Yong sendiri dipromosikan menjadi anggota politbiro Partai Buruh Korea (WPK) pada kongres partai yang digelar baru-baru ini. Dia juga ditunjuk menjadi Wakil Ketua partai urusan luar negeri.
Sementara itu, Ri Yong Ho mulai bergabung dalam perundingan antara Korut dengan AS soal program nuklir pada tahun 1995. Ri merupakan anggota delegasi Korut yang ikut mengunjungi AS pada tahun 2000 lalu. Sebagai diplomat, Ri telah menduduki sejumlah pos diplomatik di luar negeri, termasuk Duta Besar Korut untuk Inggris. (detiknews.com)
###