JAKARTA, UTUSANRIAU.CO - Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggulirkan program Beras Rakyat Miskin (Raskin) sebagai upaya untuk menanggulangi kemiskinan dan
melindungi masyarakat miskin dari guncangan ekonomi. Pemerintah sudah menyiapkan anggaran untuk raskin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2014 sebesar Rp 18,82 triliun. Sasaran raskin adalah 15,5 juta rumah tangga sasaran (RTS) dengan durasi 12 kali penyaluran dalam setahun.
Sedangkan untuk tahun 2013, anggaran untuk raskin dari APBN sebesar Rp 17,2 triliun untuk 15,5 juta RTS. Pada tahun 2012, APBN untuk penyaluran raskin sebesar Rp 15,6 triliun.
Khusus untuk wilayah DKI Jakarta, ada 40.763.160 ton yang disalurkan kepada sekitar 226.462 RTS pada tahun 2013. Jakarta Utara dan Jakarta Timur merupakan daerah terbesar penyaluran raskin di DKI Jakarta, yaitu kepada 58.706 KK dan 57.141 KK.
“Alhamdulillah dengan adanya Program raskin ini sangat membantu keluarga kami untuk mencukupi kebutuhan makanan kami sehari-hari, semoga program seperti ini dapat lebih ditingkatkan kembali”, ujar Bakrie Sidik warga Cakung Jakarta Timur.
Nachrowi Ramli, Ketua DPD Partai Demokrat DKI menuturkan, penyaluran raskin dapat mengurangi beban pengeluaran rumah tangga miskin. "Mengingat sekitar 24 persen pengeluaran RTS adalah untuk beras," ujarnya.
Pelaksanaan penyaluran raskin senantiasa pemerintah sempurnakan agar lebih tepat sasaran, tepat harga, tepat jumlah, tepat waktu, tepat administrasi, dan tepat kualitasnya. Pengelolaan raskin juga mengacu pada keberpihakan kepada RTS secara transparan, partisipasi dan akuntabilitas sehingga warga benar-benar merasakan manfaatnya.
Kegiatan raskin merupakan realisasi dari pelaksanaan program-program pro rakyat. Selain raskin, pemerintah juga menyiapkan program-program seperti BPJS, Jamkesmas, Bantuan Siswa Miskin dan Program Keluarga Harapan (PKH). "Program-program pro rakyat semacam ini akan terus Partai Demokrat kembangkan dan awasi agar tepat sasaran," tandas pria yang akrab disapa Nara ini. (rls)
###