JAKARTA, UTUSANRIAU.CO - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menguat dengan catatan dana asing makin besar masuk ke pasar modal Indonesia. Selain itu, sentimen eksternal diharapkan masih mendukung penguatan IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, arus dana asing masih cukup besar menunjukkan IHSG masih belum ada tanda-tanda tekanan. IHSG masih dalam tahap konsolidasi untuk melanjutkan penguatan. IHSG akan berada di kisaran 4.841-4.928.
"IHSG memang belum mampu menembus resistance terdekat 4.903 maka potensi IHSG akan terlihat cukup ringan untuk melanjutkan menuju target resistance 5.103. Secara umum IHSG masih dalam pola uptren untuk pola investasi jangka pendek dan panjang," ujar William, dalam ulasannya, Kamis (3/4/2014).
Sementara itu, Analis PT Sinarmas Sekuritas, Christandi Rheza Mihardja mengatakan, indeks saham akan menguat didukung oleh harapan pasar kalau bank sentral Eropa akan memulai buy back asset atau utang pemerintah pada pasar sekunder.
Langkah ini dilakukan setelah data inflasi menunjukkan inflasi hanya sebesar 0,5% turun dari 0,7%. Sementara itu, data ISM New York pada Maret 2014 diperkirakan naik didorong oleh musim dingin di Amerika Serikat (AS) yang telah berakhir.
"IHSG akan bergerak menguat di level 4.850-4.895," tutur Christandi.
Rekomendasi Saham
Pada perdagangan saham Kamis pekan ini, Christandi memilih empat saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Empat saham itu antara lain saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT London Sumatera Tbk (LSIP), PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
Sedangkan William memilih saham PT United Tractor Tbk (UNTR), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Indosat Tbk (ISAT) untuk dicermati pelaku pasar saham.
Rekomendasi Teknikal
Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko memilih saham PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR) pada Kamis ini. Menurut Yuganur, emiten lapis dua bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini memberikan valuasi PER yang lebih murah dari bank BUMN berkapitalisasi besar lainnya seperti Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia.
"Rekomendasi positioning buying dalam batasan minor uptren. Trading target Rp 1.170 per saham," kata Yuganur.
Yuganur merekomendasikan, entry (1) Rp 1.085, entry (2) Rp 1.055, cut loss point Rp 1.030. (liputan6.com)