KERITANG, utusanriau.co - Besarnya uang rakyat yang dikelola pemerintah Kabupaten Inhil tahun 2013 lalu mencapai Rp.1,5 terliun tidak berbanding lurus degan perhatian penigkatan sarana pendidikan khusuya didaerah perbatasan. Salah satu bentuk potret pendidikan didaerah perbatasan adalah, bangunan Sekolah Dasar Swasta (SDS) 041 Darmabakti yang berada di perkampungan Barak Aceh Dusun Sariangung Desa Petalongan Kecamatan Keritang bagunanya tak layak digunakan.
Bagunan SDS 041 Darmabakti berjarak 10 KM dari jalan lintas samudra, hingga tahu 2014 ini belum pernah ada bantuan untuk pendidikan khusunya merehat bangunan swadaya berdidinding papan jarang dan beralasan tanah, begitujuga harapan masyarakat agar SDS 041 mejadi sekolah Negeri juga tidak kunjung terujud. pernah pengawas sekolah melakukan peninjauan SDS 041 dan Unit Pelayanan Tekis (UPT) Dinas pedidika melakukan penijauan amun tidak ada membawa manfaat bagi pegelola sekolah.
Bahkan SDS 041 Darmabakti tersebut sudah terdaptar di Dinas Pendidikan Inhil dengan izin oprasional bernomor KPTS.420/DD/X/2012/1986, seluruh bagunan dibangun dari swadaya masyarakat sudah memiliki siswa/i lebih kurang 96 orang yang mayoritas ekonomi para walimurid menegah kebawah. Ruang kelas yang tidak layak digunakan sebagai tempat proses belajar megajar hanya berjumlah 3 lokal sedangkan di SDS 041 terdapat siswa kelas 1 sampai kelas 6 dan jumlah tenaga pengajar berjumlah 5 orang.
Pembina Yayasan Darma Bakti, Solihin mengatakan, SDS 041 ini sangat butuh perhatian pemerintah, masyarakat sudah melakukan swadaya sejak tahun 2004 untuk membangun sekolah ini namun perhatian pemerintah tidak kunjung ada. "Saat belajar kelas satu dan kelas dua digabung, kebijakan ini dilakukan akibat kekurangan guru dan kekurangann ruang kelas," ucap Solihin.
Untuk membiayai tenaga pengajar kata Solihin, dirinya bersama pengurus yayasan mencarikan uang Rp.24 ribu per-hari, walaupun belum yalak namun ada guru yang sudah megabdi lebih dari 6 tahun namun tidak ada guru yang sarjana. "Kami berharap pemerintah meneruskan perjuangan kami ini, seperti megrikan sekolah swasta ini dan menugaskan guru negri di sekolah ini, kami sebagai pengelola siap menyerahkan kepada pemerintah," katanya.
Ketua RT 03 di Dusun Sariagung Desa Petalongan, Wahyono, berharap tahun 2014 ini pemeritah Desa, Kecamatan dan Pemerintah Kabupaten bisa membuka mata sebab KM 10 berbatasan langsung degan Desa Danaurambai kecamatan Batanggansal -Inhu. Jika perhatian Pemkab Inhil minim nantinya masyarakat akan bisa meminta perhatian dari Pemkab Inhu. "Ada beberapa jalan di sekitar blok 10 Desa Petalongan yang sudah dibangun oleh Pemkab Inhu, tidak tertutup kemungkinan nantiya kalau ada bantuan pemkab Inhu bisa diterima masuk sampai ke RT kami," jelasnya.
Kondisi minimnya inspratruktur di daerah perbatasan khusunya Didesa Petalogan Kecamatan Keritag di tinjau langsung oleh Calon Anggota DPRD Inhil, Zulpen Zuhri,SE Selasa (28/1), bersama rombongan Zulpen Caleg Nomor urut 10 dari Partai Hanura ini meninjau setiap ruagan dan beberapa fasilitas umum di daerah perbatasan. "Dua puluh persen dari total anggaran daerah harus dialokasikan untuk bidang pendidikan," ucap Zulpen
Dengan kondisi SDS 041 Darmabakti di Barak Aceh Desa Petalongan ini kata Zulpen, dirinya sangat prihatin sebab selain Petalongan adalah kampung halamanya, tambah prihatin dirinya daerah tersebut minim perhatian pemerintah daerah. "Masyarakat hanya butuh inspratruktur, listrik dan sarana pendidikan, saya berharap tahun 2014 ini Pemkab Inhil lebih fokus melakukan pembangunan didaerah perbatasan," harap Zulpen.
Desa Petalongan merupakan desa pemekaran dari Desa Sencalang, Kecamatan Keritang. Dimana potensi daerah tersebut sangat mejanjikan khusunya di bidag perkebuna kelapa sawit. "Ini bentuk dari mnimnya perhatian pemerintah daerah, sehingga masyarakat di perbatasan seperti dianak tirikan," jelasya.(dli)
###