BENGKALIS, UTUSANRIAU.CO - Untuk mengantisipasi dampak buruk terhadap generasi muda, yang berakibat meningkatnya angka kriminalitas. Pemuda Peduli Generasi (PPG) Bengkalis mendatangi kantor DPRD Bengkalis, untuk menyampaikan aspirasi dan keresahan masyarakat tentang jam operasional warnet yang buka 24 jam, Senin (08/08/16).
Kedatangn PPG ini juga mempertanyakan terkait lambannya di sosialisasikan dan diterbitkan Perda Ketertiban Umum (TIBUM) yang sudah disahkan DPRD Bengkalis dalam Rapat Paripurna 3 Bulan yang lalu. Pada kunjungan ini PPG sambut langsung oleh Ketua Pansus Ranperda TIBUM, Sofyan.
Namun dalam paparan anggota DPRD ini, ternyata didalam Perda TIBUM itu, tidak mengatur tentang jam operasional warnet, juga peraturan lainnya sehubungan dengan warnet.
“Seperti yang pernah diutarakan ketua DPRD Bengkalis Heru Wahyudi beberapa waktu lalu, dmedia masa tentang warnet, bahwa hal itu sudah di atur didalam Perda, tapi nyatanya setelah kami datangi kantor DPRD, pasal tentang warnet ini tidak terdapat dalam Perda TIBUM, "ujar Koordinator PPG Farid kemarin.
Hal ini diketahui lanjutnya, setelah ketua Pansus menghubungi bagian hukum kantor Bupati Bengkalis di sela – sela diskusi bersama PPG. Dalam kesempatan itu, Sofyan menyampaikan permohonan maaf atas kelalaian tersebut dan berjanji akan menindaklanjuti secepatnya, untuk dilakukan pembahasan tersendiri.
“kami apresiasi ketua Pansus yang langsung tanggap terhadap keresahan kami, mengenai tidak adanya pasal warnet pada TIBUM beliau juga akan tindak lanjuti secepatnya, "ungkapnya.
Terkait hal ini, PPG berharap, agar peraturan tersebut cepat diselesaikan dan diterbitkan, mengingat keresahan masyarakat, untuk menghindari hal – hal buruk yang akan terjadi dikemudian hari.
Sebab dengan peraturan jam operasional warnet ini cepat diberlakukan, untuk menghindari anak – anak, yang telah banyak kecanduan game online tanpa mengenal waktu. Bahkan sudah ada kejadian mencuri uang orang tua, uang infak masjid serta sepeda bahkan sampai berurusan dengan pihak kepolisian untuk mendapatkan uang agar bisa bermain game online di warnet.
"Hal itu, kami ketahui dari banyaknya aduan orang tua mereka. Oleh karena itu, sangat kita sayangkan hai ini bisa terjadi di Bengkalis, sekali lagi saya berharap agar ini menjadi perhatian kita bersama demi menyelamatkan generasi muda, "Farid.**Bp
###