PELALAWAN,UTUSANRIAU.CO -- Sekolah Menegah Atas Negeri (SMAN) 1 Pangkalan Kuras dibobol maling pada Rabu (9/4/14) dini hari. Pencuri menyatroni ruang laboratorium komputer yang biasa digunakan siswa untuk praktek dan belajar komputer.
Informasi yang diperoleh media ini, aksi pencurian itu berlangsung antara pukul 01.00 WIB sampai 02.00 WIB. Namun baru diketahui pihak sekolah sekitar jam 07.00 WIB. Setelah melihat ruangan labor dalam keadaan rusak pada bagian jendelanya.
"Saya dikabari oleh penjaga sekolah, kalau sekolah dibobol maling. Setelah kami cek langsung ternyata benar," terang Kepala SMAN 1 Pangkalan Kuras, Erwan Bhaktiar, pada media ini melalui ponselnya, Rabu (9/4/14).
Erwan menjelaskan bahwa pelaku diduga masuk dari jendela yang terletak di sudut labor, sedangkan ruangan tersebut berada di sebelah kanan sekolah. Pasalnya, engsel pada daun jendela dirusak dan dilepas oleh terduga pelaku. Lalu, giliran teralis besi dipreteli satu persatu hingga terbuka. Dengan leluasa maling tersebut masuk ke dalam labor dan menggondol barang berharga yang berada di dalam.
"Berdasarkan jejak kaki dan barang yang hilang, diduga pelaku berjumlah lebih dari empat orang," katanya.
Atas musibah ini, sambungnya, sebanyak 19 monitor, Central Prosesor Unit (CPU) ada 17, serta satu unit kamera diangkut oleh gerombolan garong itu. Belum lagi beberapa perangkat lain seperti key board, mouse, dan satvolt. Barang-barang yang nilainya hampir Rp 50 juta itu, diduga diangkut menggunakan mobil yang dibawa. Sebelum dibobol pencuri, komputer yang berada didalam ruangan mencapai 35 unit. Perangkat elektronik itu biasanya diapakai siswa yang sedang praktek dan belajar komputer.
"Ada orang melihat mobil parkir di depan sekolah subuh hari itu. Tapi tidak terlalu dihiraukan, karena sudah biasa ada mobil yang parkir," katanya.
Atas peristiwa ini, lanjutnya, pihaknya sudah melaporkan kejadian ke Polsek Pangkalan Kuras dan sudah dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Selain itu, saksi-saksi sudah diperiksa terkait kejadian ini.
Kepala Polsek Pangkalan Kuras, Kompol Rekson saat dikonfirmasi membenarkan kejadian naas yang dialami SMAN 1 itu. Dan pihaknya sudah melakukan pengecekan ke lapangan dan pemeriksaan. Namun belum dapat memberikan pejelasan lebih lanjut. Pihaknya sedang mendalami berbagai kemungkinan dan bukti-bukti yang ada. (ndy)