Citra sebatik Angkat Wisata Inhil Lewat 10th Riau Hitam-Putih International 2016

Ahad, 27 November 2016 | 02:11:24 WIB
Sanggar Citra Sebatik menceritakan Keragamanan budaya di Inhil, Ada Suku Jawa, Melayau, Bugis, Banjar di ceritakan dalam "peraduan music bubuhan" di 10th Riau Hitam-Putih International 2016 Pekanbaru.###Sanggar Citra Sebatik menceritakan Keragamanan budaya di Inhil, Ada Suku Jawa, Melayau, Bugis, Banjar di ceritakan dalam "peraduan music bubuhan" di 10th Riau Hitam-Putih International 2016 Pekanbaru.###Menikmati Pantai Solop Nan Molek/ Net###

PEKANBARU, UTUSANRIAU.CO - Banyak cara dilakukan sejumlah Seniman Kabupaten Indragiri Hilir ( Inhil) untuk menarik wisatawan untuk datang ke daerah mereka. Seperti yang dilakukan "Sanggar Citra Sebatik" yang mengikuti "Festival 10th Riau Hitam-Putih International 2016"  Jumat (25/11/16) malam, yang digelar di Laman Bujang Mat Syam, Bandar Serai ( purna MTQ ) Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru , Riau, pada  25 - 26 November 2016.

Dalam penampilan perdana Citra Sebatik menampilkan music tradisional dalam balutan irama musik modern mengangkat music bubuhan artinya keragamanan budaya di Inhil berbeda-beda tetapi tetap damai, seperti ada Suku Jawa, Melayau, Bugis, Banjar di ceritakan dalam peraduan music. "Music bubuhan itu hanya ada di kabupaten Inhil".

Begitu juga music  pantai solop yang di angkat dalam upaya mempromosikan  Objek wisata Pantai Solop di Desa Pulau Cawan, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir sudah lama dikenal masyarakat luas. Pantai tersebut juga menjadi andalan pariwisata kabupaten "Hamparan kelapa terluas di dunia" begitu juga pantainya.

Dalam festival tersebut segala budaya khas kabupaten Inhil dipertunjukkan. Tujuannya agar wisatawan lokal dan Nasional maupun mancanegara bisa melihat lebih dekat kekayaan budaya dan wisata Kabupaten Indragiri Inhil. Kampung kita akan terkenal, apalagi suku-suku yang ada di Inhil sangat heterogen yang dapat dikolaborasikan dalam kegiatan kebudayaan. 

###

"Saya bersyukur dengan digelarnya festival ini. Harapannya atas kekayaan kesenian budaya yang ada di kabupaten Inhil bisa terus di lestarikani," beber Pimpinan Sanggar Sebatik Raja Indra yang di konfirmasi UTUSANRIAU.CO via selulernya, Minggu (27/11/2016) .

Festival 10th Riau Hitam-Putih International yang Bertemakan “World Music from the Homeland of Melayu”, bisa menjadi wadah bagi perkembangan musik, khususnya untuk menggali musik etnik di Riau, dan memancing seniman untuk lebih bekreasi menjadi lebih baik.

Perhelatan tahun ini mengusung tema "World Music from the Homeland of Melayu" untuk mengakrabkan musik tradisional kepada generasi muda.  

"Marilah kita mengangkat seni dan budaya yang kita miliki. Begitu juga rasa cinta Tanah Air. Rasa cinta pada daerahnya. Dan, tentu mau menjaga dan memberikan yang terbaik untuk daerahnya," ajak Indra.

"Festival seperti ini, bisa mengangkat warisan budaya dan leluhur kita dan membangkitkan rasa bangga kita terhadap Potensi wisata di daerah".

Dalam kesempatan itu,  Raja Indra mengapresiasi kepada panitia bisa hadir dan tampil di "Festival 10th Riau Hitam-Putih International 2016" di Pekanbaru-Riau. Ia berharap kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan berkelanjutan, harapnya. **warno

######

Terkini