BENGKALIS, UTUSANRIAU.CO - Saat ini telah terjadi pergeseran moral dan ahklak masyarakat terutama dikalangan remaja seperti pergaulan bebas, pengguna narkoba, kenakalan remaja, bolos sekolah, serta kurang menghormati orang tua dan guru, sebab itu, kita perlu upaya meluruskan perilaku tersebut dengan pendekatan norma norma ajaran Islam dengan tetap melestarikan budaya maghrib mengaji dan satu jam tanpa televisi pada saat maghrib.
Hal itu disampaikan Bupati Bengkalis Ir. H Herliyan Saleh MSc saat membuka acara helat Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat Kecamatan di Balai Raja Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Minggu (20/4/14) malam.
Selain melestarikan Mahrib mengaji, Lanjut Herliyan, aspek yang perlu untuk mendukung meningkatkan nilai nilai agama pada generasi adalah dengan upaya meningkatkan peranan lembaga-lembaga pendidikan agama, seperti madrasah, taman pendidikan al qur'an (TPA) maupun pondok pesantren, sehingga akan mendorong minat masyarakat mendalami dan memahami al-qur'an secara tepat dan benar.Untuk pembinaan al quran.
"Saya berharap agar taman pendidikan al Qur’an (TPA/TPQ) dan bentuk lainnya tetap terus berjalan, gaungkan Syi’ar Islam bacaan Al Qur’an dari sejak usia dini mungkin dan saya juga berharap pada selluruh Kepala Desa di Kab. Bengkalis agar menyisihkan sedikit anggaran dari Alokasi Dana Desa (ADD) untuk membayar upah lelah para guru mengaji di masing-masing Desa, "harap Herliyan
Bupati Herliyan juga meminta pada pengurus LPTQ Kecamatan untuk terus berkoordinasi dengan LPTQ Kabupaten dalam membuat program pengembangaan dan pembinaan tilawatil qur’an, dengan melakukan pertemuan dengan para kader-kader qur’ani, "hal ini harus menjadi perhatian utama bagi para pengurus LPTQ dan jangan sampai terkesan pembinaan yang dilakukan sifatnya dadakan, tapi harus konsisten dan berkelanjutan, "ujar Herliyan lagi.***(adv/bp)
###