BENGKALIS,UTUSANRIAU.CO -— Salah satu anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Bengkalis diteror Orang Tidak di Kenal (OTK). Hal itu diakui langsung Marzuli Ridwan, anggota Panwaslu Kabupaten Bengkalis Divisi Organisasi dan SDM, Senin (21/4/14) petang.
Marzuli didampingi staf Panwaslu Rudi bercerita, teror yang dilakukan OTK itu terjadi Senin (21/4) pagi, dirinya mengatakan dihubungi salah seorang pria melalui via ponsel dan ucapan-ucapan ancaman dari via ponsel itu membuat Marzuli sempat kaget, karena tidak mengenal OTK yang berbicara di balik ponsel itu.
“Pagi itu, saya dihubungi salah seorang yang mengaku Caleg, dia bilang gara-gara Panwaslu dirinya tidak naik jadi anggota Dewan, teror itu berkali-kali saya terima, bahkan ada nada ancaman segala, ”tutur Marzuli bercerita.
Awalnya Marzuli tidak menghiraukan kalimat-kalimat teror lewat ponsel tersebut, tapi pada siang hari, dirinya yang baru saja menjemput anak perempuannya pulang sekolah naik Mobil Dinas Panwaslu, saat diperjalanan.
"Tiba-tiba terlihat ada dua OTK yang terlihat wajahnya asing membuntuti dari arah belakang dengan naik sepeda motor dan dengan rasa khawatir, saya sempat meminta pertolongan dengan salah seorang pejabat dikantor Bupati, "ujarnya.
Menyinggung apa dasar OTK itu melakukan teror ke Panwaslu, dan kenapa hanya dirinya saja yang diteror, sementara masih ada pimpinan dan anggota Panwaslu Kabupaten Bengkalis lainnya. Marzuli mengaku, jika selama bertugas di Panwaslu dirinya tidak pernah melakukan hal-hal yang di nilai melanggar prosedur sesuai aturan Pemilu.
“Saya tidak tahu apa kesalahan saya, dan sampai hari ini saya juga bingung. Kenapa OTK ini meneror saya, sementara di Panwaslu tidak hanya saya saja, masih terdapat pimpinan dan komisioner dan divisi lainnya,”terangnya.
Mengingat peristiwa ini untuk kedua kalinya terjadi, setelah di Panwascam Bengkalis Pemilu Kepala Daerah (Pemilukada) Bengkalis Tahun 2010 lalu, nyaris membuat Marzuli stres karena banyaknya tekanan dari pihak luar, terkait dengan kinerja Panwascam Bengkalis.
Sementara, Ketua Panwaslu Bengkalis Mendra didampingi Divisi Penindakan dan Pelanggaran Sujarno, Selasa (22/4/14) saat dikonfirmasi terkait masalah yang terjadi di Panwaslu Bengkalis, terutama adanya teror yang dilakukan OTK terhadap salah seorang anggota Panwaslu Bengkalis mengatakan masalah itu tidak benar.
“Masalah itu tidak ada, sebab saya langsung dengan yang bersangkutan, kemungkinan pak Marzuli ini ada unsur tekanan yang ada dalam dirinya, sebab memang banyak dari Caleg yang melapor, lantaran kebimbangan pak Marzuli tinggi ditambah dengan terkurasnya tenaga dan pikiran itu, pak Marzuli seakan-akan dihantui rasa takut, ”kata Sujarno.
Jadi, saya menilai ini hanya dampak psikologis saja, karena Tahun 2010 di Pemilukada juga mengalami hal yang sama dan saya orang terdekatnya jadi tahu persis kondisi pak Marzuli, ya sampai hari ini juga tidak ada masalah apa apa.
"Saya juga arahkan pada pak Marzuli untuk beristirahat dan berobat dulu, maklum, mungkin hal hal itu bisa timbul karena sebab kecapakan menghadapi pelaksanaan Pileg kemarin, ”tambahnya.***(bp)
###