PEKANBARU, UTUSANRIAU.CO - Produk unggulan Provinsi Riau, ditampilkan pada Pameran Produk Unggulan Perdagangan, Pariwisata dan Investasi (PPI) Malioboro Mall, Yogyakarta sejak 4 - 7 Mei 2017. JOGJA PPI EXPO 2017 merupakan sarana yang tepat untuk mempromosikan produk-produk unggulan baik barang maupun jasa dalam rangka meningkatkan dan menumbuhkembangkan di sektor perdagangan, pariwisata dan investasi,pemberdayaan koperasi UKM, Mitra Binaan (PKBL) ditingkat nasional maupun internasional.
"Kegiatan ini adalah kesempatan untuk mempromosikan produk unggulan Provinsi Riau ditingkat nasional," kata Dandun Wibawa, yang kini menjabat sebagai Kepala Bidang Ekonomi Kreatif di Dinas Pariwisata Riau melalui Danapia yang didampingi Kasi Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Bero S. Soekarno, M.Sn kepada UTUSANRIAU.CO, Rabu (3/05/2017) dikantornya.
Ia mengatakan produk unggulan yang dipamerkan tersebut antara lain produk olahan makanan khas riau, tenun dan destinasi wisata unggulan riau seperti bono pelalawan dan pulau rupat. Selain itu juga ada berbagai komoditi unggulan provinsi berasal dari kabupaten kota dan lainnya yang banyak menarik minat pengunjung.
Bero S. Soekarno menilai Provinsi Riau punya peluang strategis dalam dunia industri dan pemasaran hasil komuditi yang lebih besar hingga mencapai level internasional. Menurutnya potensi pariwisata provinsi riau cukup tinggi terus di gelorakan di kancah nasional maupun internasional.
"Produk yang kita pamerkan di Yogyakarta memiliki cita rasa yang khas. Berbagai kreasi produk sulaman merupakan produk unggulan khas provinsi riau yang sangat menjanjikan untuk terus dikembangkan dalam jumlah produksi yang lebih besar," sebutnya.
Bero S. Soekarno menambahkan, bahwa Pemerintah Provinsi Riau tidak pernah berhenti dalam mengembangkan sektor strategis yakni pariwisata yang dimiliki bumi Lancang Kuning. Namun, guna mewujudkan Riau menjadi destinasi wisata diperlukan upaya yang maksimal. "Ada tiga program penting guna mendorong pariwisata di Riau. Ketiga program itu adalah, pengembangan destinasi, SDM dan promosi," katanya.
Dalam acara itu juga ditegaskan bahwa Provinsi Riau tidak lagi harus bergantung kepada potensi Migas yang selama ini menjadi andalan, namun harus dicari sektor baru yang lebih menjanjikan yakni sektor pariwisata. "Selain Riau The Home Land Of Melayu, kita terapkan dan juga meluncurkan tagline baru yakni "No More Oil and Gas, Lets slStart Tourism"," Kata Bero.
"Mudah-mudahan melalui ajang ini bisa menjadi kesempatan menemui para investor dalam rangka mengembangkan produk sumber daya alam Provinsi riau," katanya. (warno)
###