Jeritan masyarakat kembali terdengar di salah satu puskesmas kecamatan XIII Koto Kampar. Kab Kampar.
Puskesmas yang berlokasi kan di kelurahan batu bersurat tersebut memiliki banyak masalah baik dari segi pasilitas maupun pelayanan salah satu nya adalah mulai dari pasilitas mobil ambulance rusak sehingga tidak bisa beroperasi semenjak 4 bulan yang lalu, sehingga masyarakat yang harus di rujuk ke rumah sakit umum daerah (RSUD) bangkinang atau rumah sakit lainnya harus menunggu ambulance dari Puskesmas lain atau menggunakan mobil rental atau mobil pribadi.
Umpanya salah satu warga desa Tanjung alai kecamatan XIII Koto Kampar yang seharusnya di rujuk malam harus menunggu pagi karena ambulance belum datang dan terpaksa harus merental mobil selain ambulance. Yang lebih mirisnya kamar mandinya pasien pun lampu tidak, dan tutup kran air pun hanya menggunakan sisa potongan kayu.
Sedangkan dari segi pelayanan, mulai dari masyarakat harus membayar biaya obat yang di suntikan ke dalam slang infus sebesar 15000 per satu jarum suntik , karena menurut dokter di sana obatnya tidak di anggarkan di puskesmas tersebut, tenaga dokter di puskesmas tersebut hanya satu orang , itupun dokternya perempuan ,di tambah lagi laporan masyarakat bahwa puskesmas menolak pemegang kartu jaminan kesehatan daerah ( jam kesda) untuk berobat di Puskesmas tersebut sehingga Masi jauh panggangan dari api itulah ibarat kondisi pasilitas dan pelayanan kesehatan di salah satu puskesmas kecamatan XIII Koto Kampar Kab. Kampar.
Sehingga mahasiswa kecamatan XIII Koto Kampar datang menemui dinas kesehatan kab Kampar untuk melakukan audiensi tapi sayang kepala dinas tidak ada di tempat dengan alasan sakit, dan ketika di tanya di mana di rawat salah seorang pegawainya menjawab pak kadis tidak dirawat, beliau hanya istrihat dirumahnya. Sehingga mahasiswa hanya bisa berjumpa dengan sekertaris kadis kesehatan pak Dedi sambudi .
Tidak ingin mengulur ngulutkan waktu Ibnu Majah abdulah sebagai korlap langsung meminta kepada pak sekertaris bersama perwakilan mahasiswa sebanyak 9 orang untu melakukan inspeksi mendadak ( sidak) di puskesmas tersebut.
Setelah sampai di puskesmas melihat kondisi ambulance pak sekertaris dinas kesehatan berjanji akan mendatang ambulance dalam waktu satu Minggu dan akan membenahi terkait pasilitas dan pelayanan sehingga kedepannya masyarakat tidak harus membayar lagi seperti setiap suntikan kita akan datangkan obatnya dari dinas kesehatan bangkinang.
Terakhir Ibnu Majah sebagai korlap mengucapkan terimakasih banyak kepada sekertaris dinas kesehatan bapak Dedi sambudi yang telah mempasilitasi transportasi kawan kawan untuk sidak di puskesmas tersebut dan apabila janji pak sekertaris kadis tidak terpenuhi maka langkah terakhir mahasiswa bersama masyarakat akan melakukan aksi damai di kantor Bupati kab kampar Kampar.
Penulis : ibnu majah abdullah
###