PEKANBARU, UTUSANRIAU.CO - Meski berkecimpung di dunia tulis menulis, tidak tertutup kemungkinan para wartawan bergelut di bisnis ritel sebagai penghasilan sampingan.
Sekitar 30an wartawan Pekanbaru hadir dalam pelatihan bisnis ritel yang ditaja PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (Alfamart) bekerja sama dengan Bank Mandiri.
Acara yang dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional ini dilaksanakan di Rumah Albi Jenderal Sudirman Pekanbaru, Sabtu (03/05/2014).
Branch Manager Alfamart Sulardi memaparkan Pengetahuan dan trik membuka bisnis ritel serta potensi bisnis ritel tradisional (warung) maupun ritel modern. Termasuk mengenal perbedaan pengelolaan antara bisnis ritel tradisional vs ritel modern.
"Industri ritel baik format modern maupun tradisional akan tetap dibutuhkan, selama masyarakat masih memerlukan produk kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhannya,"ungkap Sulardi.
Para peserta juga dibekali pengetahuan mengenai manajemen pengelolaan sebuah toko ritel modern. Pengetahuan yang diberikan seputar pengelolaan produk. Antara lain tentang expired produk, barcode produk, jenis gramasi produk, kategori produk, display produk dan persediaan produk hingga permodalan.
Sulardi berharap, pelatihan ini dapat memotivasi para peserta untuk memulai bisnis ritel.
"Pelatihan ini dapat menambah pengetahuan serta memotivasi peserta yang memiliki ketertarikan untuk dapat segera memulai membangun usaha ritelnya. Usaha sampingan ini juga diharapkan bisa menambah sumberpenghasilan para kuli tinta," tambahnya.
Terkait pendirian alfamart selama ini saat dikonfirmasi Sulardi mengaku sudah sesuai prosedur yang berlaku.
"Pembukaan alfamart sudah berdasarkan izin dari BPT dan Disperindag. Terutama rekomendasi lokasi ,kecuali kalau pranches," ujarnya,
Apalagi tambahnya saat ini Toko Alfamart Di pekanbaru hingga kini hanya 80an. Padahal sebagai tanggungjawab moril Alfmart sudah membina sekitar 1000 pengelola warung.(ra)