Pekanbaru, utusanriau.co - Januari 2014 Kota Pekanbaru alami Inflasi sebesar 0,69 Persen.Kota Dumai pada bulan yang sama juga inflasi tetapi lebih kecil yakni sebesar 0,43 persen, sementara Tembilahan inflasi Cukup tinggi 2,58 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Mawardi Arsyad, Saat di konfirmasi Senin (3/2) menjelaska
Ada kota baru penghitung inflasi yakni Tembilahan, tadinya hanya 66 kota di Sumatra kini menjadi 82 kota,Di tetapkannya Tembilahan karena beberapa faktor, peredaran uang, kondisi ekonomi, pola konsumsi masyarakat berbeda karena mewakili sektor selatan.
"Inflasi di Riau terendah Meski Batam lebih rendah lagi. Karena mereka banyak di pasok dari luar negri.
Demikian juga Riau, banyak bahan makanan yang didatangkan," ujar Mawardi.
Menurutnya, Penyebab inflasi di Pekanbaru karena kenaikan harga bahan makanan dengan kontribusi terbesar.
"Ini karena faktor cuaca, dan distribusi sehingga hampir semua komoditas di Riau naik, kalau di lihat dari sisi pengeluaran, bahan makanan bahkan mencapai inflasi 1,71. Demikian juga dengan perumahan, sandang kesehatan," urainya.
Di Pekanbaru yang paling mengalami kenaikan adalah sayuran kangkung, kubis dan ikan gabus. Di kota Dumai daun singkong sementara tembilahan harga bayam yang naik duakali lipat, diikuti cabai rawit, buncis , papan.
Terkait ada nya banjir di beberapa wilayah, memang akan ada penurunan produksi lanjut Mawar. "Mungkin keran inpor beras akan di buka," tambahnya.(ra)
###