Wako Deadline Kadis DKP Sepekan Perbaiki TPA

Selasa, 13 Mei 2014 | 05:05:37 WIB
Walikota kecewa TPA tak rapi###

PEKANBARU, UTUSANRIAU.CO - Walikota Pekanbaru mendeadline Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan Kepala Dinas PU Bina Marga sepekan untuk membenahi sistem sanitari lendfill di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar Kecamatan Rumbai selama sepekan. Jika tidak menunjukan perubahan maka Wako akan memecat kedua kadis tersebut.

"Dua bulan yang lalu, kita telah memberikan pengarahan bagaimana cara kerja sistem sanitari lendfill, tapi kenyataannya pada peninjauan hari ini tidak ada perubahan sama sekali, maka dari itu kita menegaskan kepada Kadis DKP bersama PU Bina Marga melakukan pembenahan dalam jangka waktu seminggu, jika tidak selesai maka kita pecat" tegas Walikota Pekanbaru, Firdaus MT, Selasa (13/05/2014).

Dikatakan Firdaus,  Jika hal seperti ini terus dibiarkan maka biaya yang dikeluarkan akan semakin mahal dan kapasitas TPA itu sendiri tidak akan berlangsung lama. Diperkirakan dua sampai tiga tahun kedepan TPA ini sudah penuh.

"Cara penumpukan sampah seperti ini sangat tidak efisien, biaya mahal, dan kapasitasnya tidak maksimal," ujarnya lagi.

Selain melakukan peninjauan di TPA, Wako juga melakukan peninjauan ke tempat TPA yang baru tidak jauh dari lokasi TPA saat ini.

Berbicara rencana walikota yang hendak mengelola sampah jadi listrik, Wako mengatakan bahwa saat ini pemko sedang melakukan pendekatan dengan konsultan dari Amerika untuk memamfaatkan sampah jadi listrik.

Di tempat yang sama,  Kepala DKP Pekanbaru, Zulkifli tidak bisa memastikan dalam sepekan kedepan dapat menuntaskan instruksi Walikota. Namun, dia mengaku akan berupaya sebaik mungkin dengan dukungan dinas lainnya. "Ya namanya manusia kami tidak bisa memastikan bisa selesai. Tapi kami akan usahakan," kata dia.

Dijelaskannya, penataan TPA ini akan dilakukan bekerjasama dengan Dinas Bina Marga dan Dinas Cipta Karya. Karena untuk meletakkan sampah di titik yang masih kosong, dibutuhkan akses jalan. Nah, akses jalan inilah yang menjadi tugas dua dinas tersebut.

Saat ini, Zulkifli mengaku masih melakukan koordinasi dengan dua kepala dinas lainnya. Sehingga solusi yang diambil memang benar-benar mampu menyelesaikan permasalahan yang dialami.

Sementara itu, terkait instruksi walikota menanam rumput, Zulkifli menganggap telah terjadi miskomunikasi. "Dengan sistem sanitary renfill, sampah yang sudah dibuang ditutup dengan tanah. Lalu diisi lagi dengan sampah, ditutup tanah begitu seterusnya. Jadi pandangan kami tidak bisa ditanami rumput. Tapi kalau pak Wali minta ditanami rumput, kami akan lakukan," kata dia. (ra)

###

Terkini