RENGAT, UTUSANRIAU.CO - Diduga truk pengangkut material proyek milik salah seorang kontraktor yang melintas tidak sesuai dengan kelas jalan kecamatan. Akibatnya jalan Desa Petonggan-Talang Perigi Kecamatan Rakit Kulim Kabupaten Inhu kembali rusak.
Ketua pemuda Desa Petonggan, Amrizal, Rabu (14/5/2014) mengatakan jalan penghubung antar desa itu sudah diaspal sejak empat tahun lalu. Tapi kini kondisinya kembali hancur. Salah satu penyebabnya adalah karena angkutan truk tronton berisikan sirtu yang lalu lalang di jalan tersebut.
Karena kendaraan besar dan bermuatan berat itu tidak sesuai dengan klasifikasi jalan, sehingga aspal jalan di desa itu kembali hancur. “Warga kami kini resah, karena kerusakan jalan, yang disebabkan oleh aktifitas angkutan sirtu proyek milik salah seorang kontraktor yang tinggal di Air Molek,” ujarnya.
Pemuda desa sudah memberitahukan langusng kepada para supir yang bekerja, terkait kerusakan jalan ini. Namun jawaban yang diterimah menyakitkan telinga warga.Sebab, dengan enteng para pekerja mengatakan kerusakan jalan bisa diusulkan kembali ke Pemkab untuk diperbaiki tahun depan.
Padahal kata Amrizal, untuk mendapatkan aspal jalan desa itu warga sudah menantinkan cukup lama. Tapi kini kembali dirusak oleh angkutan sirtu milik kontraktor yang mengerjakan kegiatan di desa lain.”Kami tidak terimah kondisi ini. Sebelum warga marah dan emosi, sebaiknya kontraktor mengganti angkutannya dengan kendaraan yang lebih kecil, sehingga tidak merusak jalan kami,” ucapnya.
Secara terpisah Anggota DPRD Inhu asal Dapil Inhu III, Nursyamsiah dihubungi membenarkan kerusakan jalan anatar desa dimaksud. Saat dirinya turun ke sejumlah desa melihat langsung kerusakan jalan. Wargapun sudah beberapa kali melaporkan hal itu kepada dirinya saat turun ke desa Petonggan Kecamatan Rakit Kulim kemarin.
Dia minta kontraktor pemilik angkutan untuk mengganti kendaraan besar dengan kendaraan yang lebih kecil. Dengan demikian kerusakan jalan bisa diminimalisir. Dirinya sangat menyesalkan terjadinya kerusakan jalan kecamatan itu yang sudah diaspal dengan APBD Inhu.”Jika jalan rusak tentu akan menyulitkan transportasi warga sekitar,”ujarnya dengan kesal.
Menurut Nursyamsiah, warga sudah sangat bersyukur dengan diaspalnya jalan ini. Karena secara bertahab transportasi sejumlah desa di Kecamatan Rakit Kulim bisa diatasi. Namun setelah jalan ini rusak tentu perbaikannya akan membutuhkan waktu yang lama. Sebab masih banyak desa-desa lain yang juga membutuhkan perbaikan jalan di desa masing-masing. (ds)