PELALAWAN, UTUSANRIAU.CO - Direktur Akademi Komunitas Anak Negeri (AKN) Pelalawan Mukhtarius, SPd MPd membantah kalau perguruan tinggi yang dipimpinnya tidak memiliki izin Dikti. Menurutnya, AKNP tidak mungkin dibuka dan beroperasi jika tidak memiliki izin dari Dirjen Dikti.
"Rumor ini beredar karena soal 3 jurusan yang kemarin masih dalam tahap verifikasi yakni jurusan Majemen (MI) Informatika, Elektronik
Industri (EI) dan Agro Industri (AI). Namun untuk 2 jurusan yakni MI dan EI izinnya sudah keluar, sedangkan jurusan AI izinnya belum
keluar karena masih belum memenuhi syarat. Jadi izinnya masih dipending. Tapi secara lembaga kita sudah mengantongi izin, hanya saja setiap program jurusan juga dinilai dan ditentukan akreditasinya. Kita harus menyamakan aturan ini," terang Mukhtarius, Minggu (18/5/2014).
Menurut Mukhtarius, pihaknya bersama 19 mahasiswa Agro Industri telah sepakat bahwa mereka akan dipindahkan ke jurusan Manajemen Informatika. Meskipun ada 4 mahasiswa yang belum menandatangani kesepakatan ini dan 4 mahasiswa ini juga tergolong mahasiswa yang
tidak aktif.
"Dari pihak Politekhnik Padang sebagai pembina tidak ada permasalahan. Karena program jurusan Agro Industri masih angkatan
pertama dan masih mata kuliah dasar umum (MKDU). Jadi masih bisa dikejar target bidang studi jurusannya. Mereka nantinya hanya
melanjutkan saja tanpa mengulang dari awal," katanya.
Ditambahkannya, Pemkab Pelalawan sendiri seminggu yang lalu melalui Bupati Pelalawan telah merekomendasikan pembebasan biaya pendidikan kepada mahasiswa angkatan pertama mahasiswa program jurusan Agro Industri hingga selesai dengan pertimbangan atas biaya yang sebelumnya telah dikeluarkan dan konsekuensi pemindahan jurusan.
"Pemkab Pelalawan telah cepat melakukan respon terhadap permasalahan ini. Jadi tidak benar 75 siswa 3 jurusan di AKNP itu terlunta-lunta dan tidak jelas. Saya amat menyayangkan pemberitaan beberapa media yang sepihak menyudutkan AKNP. Kita sangat terbuka terhadap informasi demi kemajuan AKNP," tutupnya. (ur2)
###