BANGKOK, UTUSANRIAU.CO - Militer Thailand memanggil seluruh anggota kabinet pemerintahan yang terguling dan juga pemimpin partai Puea Thai yang berkuasa. Mereka diminta untuk melapor kepada pemerintahan junta militer yang baru.
Seluruh anggota kabinet, bersama pemimpin Puea Thai, termasuk mantan PM interim Niwattumrong Boonsongpaisan diminta untuk melapor kepada militer di pusat kota Bangkok pada Jumat (23/5) pagi, sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Demikian dilansir AFP, Jumat (23/5/2014).
Jenderal Prayuth Chan-O-Cha yang memimpin pemerintahan junta militer menyatakan, kudeta yang dilakukan ini demi mengembalikan kondisi Thailand normal seperti semula. "Seluruh rakyat Thailand harus tetap tenang dan pejabat pemerintahan harus tetap bekerja seperti biasa," ucap Jenderal Prayuth saat mengumumkan kudeta.
Tidak diketahui apa yang menunggu para anggota kabinet dan pemimpin partai tersebut jika mereka memenuhi panggilan militer. Namun Reuters melaporkan bahwa pemanggilan ini bertujuan untuk mempertemukan seluruh pihak terkait krisis politik dalam rapat demi membahas solusi untuk mengembalikan ketertiban di Thailand seperti semula.
Sementara itu, dilaporkan oleh AFP bahwa beberapa saat sebelum kudeta diumumkan, pemimpin Partai Puea Thai dan pemimpin Partai Demokrat yang merupakan oposisi, bersama kedua pemimpin demonstran pro dan antipemerintah diamankan oleh militer saat mengikuti rapat di Bangkok, Kamis (22/5) kemarin.
Keberadaan mereka hingga kini tdak diketahui pasti. PM interim Niwattumrong juga dikabarkan tidak diketahui keberadaannya pasca kudeta diumumkan.
Menurut Reuters, PM terguling Yingluck Shinawatra bersama 22 koleganya, termasuk kerabat dan menteri berpengaruh yang ikut lengser, juga ikut dipanggil untuk melapor kepada militer pada pagi ini. Tidak diketahui pasti apakah Yingluck akan memenuhi panggilan tersebut, mengingat kini dia dilaporkan ada di basis kuat Shinawatra di wilayah utara negara tersebut.
Dengan adanya kudeta militer, ada sejumlah ketentuan berbeda yang diterapkan militer di Thailand. Selain membubarkan demonstran, militer juga melakukan sensor pada media massa, di mana seluruh televisi dilarang beroperasi seperti biasa dan hanya diperbolehkan menyiarkan material militer.
Kemudian militer juga memberlakukan jam malam, mulai pukul 22.00 hingga pukul 05.00 waktu setempat. Transportasi publik mulai beroperasi setelah jam malam, kondisi lalu lintas cenderung sepi. Mobil-mobil yang melintas harus menjalani pemeriksaan militer.
Namun demikian, kondisi Bangkok, pagi ini dilaporkan tenang dan aktivitas berjalan normal seperti biasa. Meskipun militer telah memerintahkan seluruh sekolah dan universitas untuk tutup sementara. (detiknews.com)