PELALAWAN,UTUSANRIAU.CO -- Pemerintah kabupaten (Pemkab) Pelalawan meminta pada para anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) disetiap Kecamatan di Pelalawan, agar peka terhadap potensi terjadinya kerawanan konflik sosial ditengah masyarakat. Dengan demikian, jika adanya potensi kerawanan konflik yang terjadi ditengah masyarakat pedesaan dan kecamatan, maka dapat cepat diketahui oleh pihak kecamatan untuk dapat mengambil kebijakan penanganannya.
Demikian hal ini disampaikan Bupati Pelalawan HM Harris melalui Sekdakab Pelalawan Drs H Tengku Mukhlis MSi saat membuka Pembekalan dan sosialisasi FKDM kecamatan se-Kabupaten Pelalawan, kemarin. Menurut Sekdakab, bahwa jika ditengah masyarakat diberbagai kecamatan terjadi konflik, maka hal ini tentunya dapat menghambat pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan Pemkab Pelalawan ditengah masyarakat.
"Untuk itu, para anggota FKDM yang ada disetiap kecamatan, diminta agar peka terhadap setiap gejala kerawanan konflik yang akan timbul ditengah masyarakat dengan cara mendeteksinya secara dini dilapangan. Dan jika ada informasi akan terjadi konflik ditengah masyarakat, maka anggota FKDM dikecamatan tersebut harus proaktif untuk memberikan informasi kepada pihak pemerintah kecamatannya. Dengan adanya informasi tersebut, sehingga pihak pemerintah kecamatan akan membuat kebijakan bagaimana cara mengantisipasinya dan mengatasinya agar tidak terjadi komplik ditengah yang dapat mengganggu ketentraman dan keamanan masyarakat," terang Sekdakab Pelalawan.
Dikatakannya, bahwa FKDM yang ada di setiap kecamatan dan desa/kelurahan, merupakan ujung tombak mitra pemerintah daerah dalam rangka pencegahan dini terhadap gejolak dan munculnya konflik di tengah masyarakat.
"FKDM menjadi ujung tombak kita dalam menjaga ketertiban dan ketentraman masyarakat, jika setiap FKDM yang ada di Kabupaten Pelalawan ini aktif, maka potensi potensi konflik akan dapat di cegah, sehingga ketertiban dan ketentraman masyarakat dapat terjaga," paparnya.
Sementara Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (BKBPM) Pelalawan H Abdul Karim SH MSi, kepada Riau Pos mengatakan, bahwa dilaksanakannya pembekalan dan sosialisasi deteksi dini pada 59 anggota FKDM Kecamatan se-Pelalawan ini, agar terbangunnya kewaspadaan dini masyarakat dalam mendeteksi dan mengantisipasi potensi kerawanan bencana gangguan keamanan ditengah masyarakat dilapangan.
"Bencana yang terjadi, bisa saja berdampak gangguan keamanan dan ketentraman masyarakat dilapangan yang disebabkan oleh ulah manusia dan bencana alam. Untuk mendeteksi potensi kerawanan gangguan keamanan dilapangan tersebut, sehingga para anggota FKDM kecaatan se-Pelalawan perlu diberikan pembekalan bagaimana teknis mengumpulkan informasi terkait potensi keranwanan yang bisa berdampak menganggu ketertiban keamanan ditengah masyarakat untuk disampaikan pada pihak pemerintah kecamatan untuk dicarikan solusi mengatasinya,"ujarnya.
Jadi, sambung mantan Kepala BKD Pelalawan ini, tugas para anggota FKDM itu bukan sama dengan kerja intelijen, tapi tugas mencari sumber informasi dengen mendeteksi dini atas adanya potensi kerawan berakibat terjadi gangguan keamanan ditengah masyarakat. Apabila terjadi adanya potensi kerawanan gangguan keamanan terdeteksi oleh para anggota FKDM kecamatan dilapangan, maka harus diinformasikan pada pihak pemerintah kecamatan untuk dicarikan solusi penanganannya.
"Namun, jika pihak kecamatan tidak berhasil mengatasi dan menangani adanya potensi kerawanan gangguan keamanan tersebut, maka penanganan ini akan diambil alih oleh Pemkab Pelalawan, khususnya Dinas terkait. Sedangkan jika Dinas terkait tidak berhasil, maka penanganan ini akan dibahas ditingkat Kominda Pelalawan bersama Pemkab Pelalawan untuk bersama-sama mencari solusi penangannya. Dengan demikian, maka segala adanya kemungkinan potensi yang mengarah kepada kerawanan kemamanan sosial dikabupaten Pelalawan ini dapat cepat ditangani dan diantisipasi melalui koordinasi lintas sektoral,"tutupnya.**(ur2)
###