SIAK, UTUSANRIAU.CO - Bupati Siak, H Syamsuar melakukan panen perdana buah naga di kebun masyarakat bekerjasama dengan PT Arara Abadi dan Gerakan Mahasiswa Peduli Kabupaten Siak (GMPKS) di Desa Sungai Rawa Kecamatan Sungai Apit, Minggu (25/5/2014).
Dalam kata sambutannya, Syamsuar mengatakan buah yang rasanya enak tersebut merupakan salah satu jenis tanaman yang sangat mudah tumbuh dan dikembangkan di daerah tropis seperti Kabupaten Siak ini. Dalam pemeliharaannya pun tidak perlu mendapatkan perlakuan istimewa.
Untuk itu, dirinya berharap bahwa tanaman ini dapat menjadi tanaman yang dapat dikembangkan oleh setiap masyarakat di Kabupaten Siak dengan memanfaatkan lahan pekarangan, karena selain memiliki manfaat bagi keluarga. "Saya mengimbau agar di setiap desa memiliki tananam buah-buahan atau tanaman pangan lainnya yang berbeda, dengan memanfaatkan lahan-lahan pekarangan rumahnya masing-masing. Kita jangan terfokus dengan sawit saja, atau getah saja, marilah kita coba untuk beralih ketanaman yang lain, seperti misalnya buah naga ini atau buah salak," ujar orang nomor satu di 'Kota Istana' ini.
Sebelumnya dari PT Arara Abadi Undang mengatakan ide ini berawal dari telepon Bupati kepada dirinya,hingga terlaksana pada hari ini. Kedepan ini pihaknya akan melatih masyarakat untuk mengoptimalkan hasil panen dan mengupayakan bagaimana buah naga tersebut berkualitas tinggi. Sebab menurutnya hal ini guna meningkatkan ekonomi masyarakat.
Laporan dari ketua GMPKS And Saputra mengatakan yang akan dipanen ini hanya 90 batang saja, sedangkan 200 batang sudah disebarkan kepada masyarakat. Kebun ini merupakan percontohan bagi masyarakat.
Usai panen buah, bupati dan rombongan tinjau rumah warga yang memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk ditanami buah naga dan cabe serta kolam ikan, pihaknya akan membantu bibit ikan lele melalui dinas terkait bagi masyarakat yang membutuhkannya. Bupati berharap agar masyarakat Siak dapat meniru hal tersebut. Awalnya warga tersebut menanam sawit, kemudian beralih menanam buah naga yang lebih menguntungkan. (adv/humas)