PEKANBARU, UTUSANRIAU.CO - Kemelut di kepengurusan organisasi Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Riau sampai saat ini tidak berjalan dengan sempurna. Sehingga hal ini pula berdampak pada atlet yang tidak bisa mengikuti Kejuaraan Surabaya Open yang digelar 25-30 Mei 2014.
Sampai saat ini ,Perpani Riau tersebut belum juga melakukan Musyawarah Daerah (Musda) secara resmi dan terorganisir.
"Kalau untuk latihan memang tidak menggangu karena latihan rutin terus dilakukan. Tapi, ini berimbas pada atlet yang tidak bisa mengikuti Kejuaraan," sebut pelatih Panahan Riau, Muslim, Senin (26/5/2014).
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau, menurutnya tidak bisa memberikan bantuan kepada panahan dikarnakan sampai saat ini belum jelasnya kepengurusan Perpani Riau.
"Makanya, kita minta kepada KONI bisa mengambil alih permasalahan ini supaya cepat selesai. Kalau berlarut-larut yang akan rugi Riau sendiri. Latihan sudah kita lakukan. Tapi, kita tak kunjung mengikuti kejuaraan. Jadi tidak bisa mengukur kemampuan kita," paparnya.
Masa bakti Perpani sebelumnya telah habis September 2013 lalu. Beberapa bulan yang lalau Perpani telah melakukan Musyawarah Provinsi untuk memilih ketua yang baru. Namun, hasil Musprov tersebut dinilai KONI Riau tidak sah.
"KONI meminta supaya Musprov ulang. Menurut KONI tidak sah, karena tidak menjalankan Musprov sesuai peraturan. Kalau menunggu Musprov ulang belum ada kejelasan. Ya, kita minta KONI Riau bisa mengambil alih," harapnya. (ard)
###