PEKANBARU,UTUSANRIAU.CO -- Gubernur Riau Annas Maamun minta kafilah Riau hendaknya tampil secara maksimal tidak saja para qari dan qariah di setiap cabang yang diperlombakan dalam Musabaqah Tlawatil Quran XXV di kota Batam Kepulauan Riau, tapi para peserta pawai ta'aruf juga harus mampu meraih prestasi yang membanggakan.
Permintaan itu ia sampaikan ketika memberikan motivasi dan arahan kepada seluruh peserta gladi pawai ta'aruf, Sabtu (31/5/2014) di halaman kediaman gubernur Riau jalan Diponegoro Pekanbaru.
Pada kesempatan itu ia menjelaskan prosesi peserta pawai ta'aruf Riau yang akan ikut pada MTQ Nasional XXV itu Kota Batam. Perserta pawai ta'aruf menjadi dua kelompok, kelompok pertama menggunakan kendaraan hias, kelompok kedua peserta dengan jalan kaki.
Menurut Annas, kendaraan hias ini ada dua, kendaraan hias yang bertemakan perahu Lancang Kuning. Kendaraan ini memang dipersiapkan seperti perahu lancang kuning yang sedang berlayar, "perahu lancang kuning ini ketika melewati di depan panggung utama ( didepan Presiden RI ) perahu lancang kuning berhenti sejenak atau berlabuh, saat itulah bujang dan dara menyerah hadiah berupa telur penyu dari pulau jemur," ungkap gubernur Riau.
Kendaraan hias kedua kata Annas Maamun, bertemakan perahu dan rumah layak huni, maghrib mengaji dan anak anak yang sedang belajar mengaji. Ini melambangkan komitmen pemerintah Provinsi Riau memberikan perhatian yang tinggi kepada masyarakat yang kurang mampu dan memberikan pendidikan secara dini bahwa pentingnya belajar mengaji bagi umat Islam.
Di samping kendaraan hias peserta pawai ta'aruf yang berjalan kaki diawali dengan pembawa papan kafilah provinsi Riau, pembawa papan kafilah itu adalah Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Tarmizi Tohor kemudian diikuti kelompok pejabat Pemprov Riau dan bupati/walikota se Riau.
Pawai Ta'aruf kali ini selain pejabat turut serta kata gubernur Riau juga di ikuti beragam kelompok suku yang ada di provinsi Riau; kelompok pemuka masyarakat Riau, kelompok berdah, khatib, Imam, kelompok gharim, remaja mesjid, anak yatim, kelompok Ratik Togak. Dan kelompok Ratik Togak ini diharapkan berhenti sejenak ketika melewati panggung utama dan melakukan Ratik togak.
"Setelah itu kelompok ini disusul dengan kelompok etnis (suku) yang ada di bumi Lancang Kuning yaitu suku Melayu, Jawa, Bugis, Minang, Batak, Tionghoa, Aceh dan Marching band Wanita Riau," jelasnya.
Selanjutnya kata Annas Maamun, diikuti kelompok kepala Dinas, Badan dan Biro beserta isteri lingkup Pemprov Riau, disusul kelompok badan kontak majelis taklim, PKK provinsi Riau, Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, Pegawai Kementerian Agama Provinsi Riau, pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran di Riau, kelompok Rebana Riau.
Menurut gubernur Riau kelompok terakhir adalah kelompok komoditi yang membawa hasil komoditi Riau, di antara komoditi yang akan dibawa kata Annas adalah pisang, ubi dan lain lainnya.
"Pada bagian akhir ia berpesan kepada peserta baik qari, qariah dan khususnya peserta pawai ta'aruf untuk menjaga nama baik Riau dan untuk itu kepada peserta pawai untuk tidak meninggalkan rombongan sebelum sampai ke garis finish," tegas Annas.
Sementara Asisten Bidang Pembangunan dan Kesra Setda Riau yang juga Ketua Kafilah MTQ Riau Wan Amir Firdaus mengatakan peserta pawai ta'aruf dari Riau cukup besar bisa melebihi tuan rumah, ini dengan pertimbangan untuk mensyi'arkan dan memeriahkan kegiatan MTQ nasiaonal ini. Disamping itu juga karena Kepri itu dulunya juga merupakan bagian dari Provinsi Riau.
Sisi lain Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat Setda Riau Zakaria mengatakan pawai ta'aruf dimulai dari pelataran Hotel Pasific Palace Sungai Jodoh Batam dan akan berakhir di Nagoya Hill Hotel. Jarak tempuh kata Zakaria dari start dan finish lebih kurang dua kilometer, tidak jauh katanya.
Riau mengikuti seluruh cabang yang dipertandingkan dalam MTQ nasional dengan jumlah 45 orang. Ia menegaskan Pemprov Riau bahw peserta MTQ dari berasal dari kabupaten dan kota se Riau. (MC Riau/mm)
###