Pemkab Pelalawan Bangun Posko Induk Karhutla

Ahad, 01 Juni 2014 | 05:06:29 WIB
ilustrasi###

PELALAWAN, UTUSANRIAU.CO - Pemkab Pelalawan melalui Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Daerah (BPBPKD) mulai mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Sejumlah aksisudah dipersiapkan yakni melakukan sosialisasi, perekrutan ratusan relawan bencana, patroli dan pembentukan posko bencana Karhutla serta persiapan lainnya dalam mengantisipasi terjadinya potensi-potensi Karhutla.

Demikian disampaikan Kepala BPBPKD Pelalawan, H Abu Bakar SPd MAp, Minggu (1/6/2014). Menurutnya, guna memberikan imbauan antisipasi terhadap bahaya terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), maka selama sepekan lalu, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat di 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Pelalawan. Begitu juga perekrutan 746 relawan bencana didesa-desa dikabupaten Pelalawan yang didanai pemerintah Provinsi Riau, juga sudah tuntas dan rampung dilakukan pihaknya.

"Jadi, saat ini kita hanya tinggal menunggu kegiatan pembekalan dan pelatihan pada ratusan relawan bencana ini, yang pelaksanaannya akan digelar dikabupaten Pelalawan oleh Pemprov Riau, dalam waktu dekat ini. Sedangkan gaji, dan pakaian untuk para relawan bencana yang baru direkrut tersebut, akan dibiayai Pemprov Riau," terang Abu.

Dijelaskan mantan Sekwan DPRD Pelalawan ini, pihaknya juga telah mulai melakukan patroli di lapangan dengan membawa peralatan pemadam kebakaran kelokasi-lokasi titik rawan terjadi karhutla di yang ada di wilayah Kabupaten Pelalawan ini.

"Kita juga sudah membentuk posko bencana karhutla kecamatan di 12 kecamatan. Selain itu, mendirikan posko induk bencana. Jadi, semua petugas dan relawan bencana yang ditempatkan di setiap posko bencana tersebut, telah stanby untuk melakukan aksi pemadaman kebakaran hutan dan lahan bila terjadi. Dengan demikian, maka harapan kita, masalah Karhutla di negeri Bono ini dapat cepat diantisipasi, sehingga tidak berdampak pada terjadinya bencana kabut asap pada tahun sebelumnya yang telah mengganggu kesehatan masyarakat," tutupnya. (ur2)

 

###

Terkini