Meski Kabut Asap Makin Menebal Sekolah Belum Diliburkan

Rabu, 14 Agustus 2019 | 05:08:13 WIB
foto kabut asap pagi hari sekitar tugu patin pematang reba Inhu###

UTUSANRIAU.CO, RENGAT-Kabut asap yang ditimbulkan oleh Kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) semakin menebal diatas udara wilayah Kab Inhu. Meski demikian belum ada tanda-tanda sekolah yang ada dalam wilayah Inhu untuk diliburkan meski orang tua siswa sudah resah.

“Pagi ini kabut asap semakin tebal, anak saya masih tetap berangkat sekolah tanpa menggunakan masker. Saya merasa resah kalau anak saya sakit akibat menghirup udara yang berasap ini,”ungkap Yuli yang anaknya sekolah di SD  Kec Lirik, Rabu (8/8/19).

Diungkapkannya selaku orang tua berharap agar ada kebijakan pemerintah untuk meliburkan anak sekolah kalau kondisi udara berkabut asap seperti ini. Apalagi anak-anak belum begitu kuat paru-parunya menerima udara yang tidak bersih.

Sementara itu pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Inhu belum ada tanda-tanda akan meliburkan sekolah. Malah mengirimkan surat himbauan nomor: 421/Disdikbud-Dikds/VIII/2019/1227 tanggal 6 Agustus 2019  ke seluruh sekolah untuk mengurangi aktivitas siswa diluar ruangan seperti upacara, olahraga, imtaq, dan kegiatan lainnya.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Inhu Kamaruzaman kepada wartawan, Rabu (14/8) mengatakan selain hal diatas pihaknya menyarankan kepada seluruh siswa untuk memakai masker.

"Terkait dengan akan meliburkan sekolah menunggu surat resmi dari Disdikbud Kab Inhu. Jika kabut asap sudah berdampak dan membahayakan kesehatan anak, dan akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, apakah nanti anak didik diliburkan atau tidak tergantung situasi," ulangnya

Sementara itu, Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Agus Widodo mengatakan, kabut asap di Inhu mulai terjadi pagi hari dan membuat jarak pandang berkurang drastis hanya sekitar 200 meter saja.

"Kabut asap datangnya belum bisa dipastikan dari mana, karena angin muncu dari arah selatan. Saat ini, karlahut masih terjadi di Pulau Gelang, Kecamatan Kuala Cintaku Inhu," ujarnya.

Dikatakan, petugas masih melakukan pemadaman. "Mudah-mudahan karhutla bisa secepatnya padam, karena di Kecamatan Kuala Cenaku yang terpantau muncul karhutla sekarang mulai turun hujan," ungkapnya

Sementara itu pihak Kepolisian Resor (Polres) Indragiri Hulu (Inhu) tidak main-main dalam menindak pelaku kejahatan karlahut ini. Buktinya, warga Desa Kelesa Kecamatan Seberida Kabupaten Inhu berinisial Ar (24) berhasil diamankan.

Saat ini, pelaku diamankan untuk diperiksa lebih lanjut atas dugaan pembakaran lahan. Bahkan, jika memenuhui unsur atau terpenuhi dua alat bukti, status pelaku akan ditetapkan sebagai tersangka.

"Pelaku Ar diamankan pada Selasa (13/8) sekitar pukul 13.00 Wib," ujar Kapolres Inhu AKBP Dasmin Ginting Sik melalui Paur Humas Aipda Misran, Rabu (14/8).

Dijelaskannya, pelaku diamankan atas kebakaran lahan di Dusun Sungai Pampang Desa Anak Talang Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Inhu. Dimana lahan tersebut sudah terbakar mencapai seluas satu hektar.

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, kebakaran tersebut akibat diduga perbuatan pelaku. "Atas itu pula pelaku diamankan untuk dimintai keterangan serta meminta keterangan sejumlah pihak," tambahnya.

Kemudian sebutnya, bukti tindak tegas terhadap pelaku Karhutla lainnya yakni pada tanggal 12 Juli lalu juga telah ditangkap satu orang pelaku dan sudah ditetapkan sebagai tersangka. Tersangka itu berinisial PS (33) warga Desa Rawa Sekip Kecamatan Kuala Cenaku Kabupaten Inhu.

Pelaku dan tersangka lainnya yakni berinisial AN (27) warga Simpang Lubuk Kandis Kecamatan Peranap pada akhir bulan Juni lalu. "Untuk berkas tersangka PS sudah hampir P21 dan tersangka AN sudah P21," terangnya.

Lebih jauh disampaikannya, Polres Inhu tetap akan menindak tegas siapa saja pelaku Karhutla tersebut. "Siapapun dia, kalau memang terbukti tetap disikat," tegasnya. **urc/mcr

 

###

Terkini