Hazmar, SH : Pemuka Agama Mencerdaskan Bahaya Penyebaran Hoaks dan Fitnah

Kamis, 22 Agustus 2019 | 02:08:54 WIB
H Hazmar SH Plh kamenag Pelalawan###

UTUSANRIAU.CO, PANGKALAN KERINCI - Mencermati apa yang terjadi saat ini, Plh Kepala kementrian agama (menag) kabupaten Pelalawan H Hazmar SH menyatakan dan meminta agar para tokoh agama memberikan pencerdasan kepada masyarakat. Mencerdaskan bahaya dari penyebaran berita bohong, berita palsu, berita fitnah, terutama media sosial. 

Demikian diungkap Plh Kamenag yang menggantikan Kakan H Muhammaf Rais yang sedang menunaikan ibadah haji, Kamis (22/08) di Pangkalan Kerinci.

"Mencermati apa yang terjadi dan perkembangan saat ini, bahaya sebuah berita bohong (hoaks) didalam media sosial. Akhirnya bisa kita lihat secara langsung dapat mengancam keutuhan bangsa, rasa keamanan, serta ketersinggungan sebuah suku bangsa yang merupakan saudara setanah air. 

Kita  menyaksikan terjadinya amuk massa  yang melindas dan merusak fasilitas yang ada, menimbulkan rasa ketakutan, serta kecemasan warga, serta mengancam disintegrasi. 

Hanya karena berawal dari berita palsu yang dibumbui rasa kebencian, provokasi media sosial," ungkap H Hazmar SH lulusan Universitas Taman Siswa Imam Bonjol Sumbar.

Dikatakannya, kemenag Kabupaten Pelalawan menghimbau, masyarakat jangan mau terprovokasi oleh berita hoaks  yang mengadu domba kita yang berbau sara, suku, ras dan agama. Jangan terprovokasi ujaran kebencian dan fitnah yang membuat keruh suasana. "Masyarakat berpikiran jernih, masyarakat jangan mau terprovokasi oleh berita hoaks  yang mengadu domba kita yang berbau sara, suku, ras dan agama. Jangan terprovokasi ujaran kebencian dan fitnah," ujar alumni Fakulatas Hukum itu.

 Menghimbau  kepada semua pemuka agama agar dapat mencerdaskan umat atas bahaya penyebaran berita  hoak atau fitnah. "Tokoh agama memberikan kesejukan. Mencerdaskan umat  atas bahaya penyebaran berita  hoaks atau fitnah dan ujaran kebencian di media sosial. Karena tokoh dan pemuka agama yang paling berperan menciptakan kesejukan," terangnya.

Kita baru peringati dirgahayu hari ulang tahun (hut) kemerdekaan republik Indonesia. "Mari kita bersama jaga NKRI ini..ingat jasa dan perjuangan para pendahulu kita merebut kemerdekaan dan bersatu. 

Kita menikmati kemerdekaan. Kewajiban kita memberikan yang terbaik untuk bangsa kita. Indonesia milik kita bersama yang terdiri banyak suku, agama, daerah, dan lainnya. 

Kita heterogen yang harus dijaga dan dipelihara bersama juga. Kita tolak hoaks dan mengendalikan diri serta tidak terprovokasi oleh isu isu yang memecah belah persatuan dan kesatuan kita " tutupnya. EP

###

Terkini